New Priok: Asa Menuju Pelabuhan Kelas Dunia

New Priok: Asa Menuju Pelabuhan Kelas Dunia

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 20 September 2023 - 23:56
share

Satu per satu truk peti kemas melewati gerbang masuk New Priok Container Terminal (NPCT) I pada Selasa siang (20/9/2023). Situasi pelabuhan bentukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pada siang itu tampak cukup ramai. Di depan portal, petugas tampak sibuk membagi dua jalur lintasan kontainer dengan pembatas jalan. Sejumlah kontainer berlogo korporasi besar kargo semacam Maersk hingga Evergreen mengantre giliran masuk.

Dilarang merokok, dilarang putar balik, dilarang turun kendaraan dalam waktu lama, begitu sayup-sayup terdengar imbauan otomatis dari pengeras suara yang terpasang di gerbang masuk.

Di seberang gerbang, tampak kontainer berwarna putih menepi. Supir kontainer itu adalah Dado. Pria berusia 30 tahun tersebut turun untuk mengecek kunci pengaman muatannya. Kontainernya saat itu baru beres mengangkut benang impor dari Tiongkok.

Dado terbiasa bolak-balik dari NPCT setelah pelabuhan itu resmi dioperasikan Pelindo pada 2016 lalu. Tidak hanya mengangkut muatan hasil impor, terkadang ia juga mengantar muatan dari pabrik untuk dipasok ke luar negeri. Dari tahun ke tahun, ia merasakan pengalaman mengesankan selama menggunakan fasilitas pelabuhan terbesar itu.

Enaknya di sini lancar bongkar muatnya, cepat. Tadi enggak sampai 5 menit loading-nya, kata Dado di NPCT I, Selasa.

Hal lain yang ia selalu diingat belakangan adalah soal keamanan dan kenyamanan pelabuhan. Katanya, ada dua skrining sebelum truk boleh masuk ke kawasan bongkar muat peti kemas. Di gerbang pertama, supir mesti menunjukkan kartu identitas perusahaan yang harus divalidasi oleh petugas. Di gerbang kedua, pengaturan lebih ketat meliputi pengecekan ban mobil hingga kunci pengaman peti kemas.

Kalau ban botak enggak boleh masuk. Disuruh balik lagi, ujar Dado yang saat itu hendak mengantar muatan ke salah satu pabrik benang di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Sejak 2021 atau sejak merger Pelindo, akses dan fasilitas NPCT I ditingkatkan, seiring ikhtiar korporasi untuk mewujudkan NPCT sebagai pelabuhan kelas dunia. Seperti pembangunan Jalan Tol Cibitung-Clincing (JTCC) yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada September 2022. Jalan tol dengan panjang 34,38 km itu digadang-gadang dapat meningkatkan konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri yang didominasi di kawasan industri seperti Bekasi.

Jalan tol yang resmi beroperasi pada April 2023 ini diharapkan dapat memangkas waktu perjalanan truk peti kemas menjadi 30 menit saja. Pada waktu normal, akses menuju NPCT menggunakan jalur tol reguler memakan waktu satu jam pada waktu normal dan bisa 2-3 jam, jika saat jam sibuk.

Lebih dari 60 persen kargo di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari kawasan industri di timur Jakarta. Pembangunan JTCC juga dilakukan sebagai salah satu kontribusi Pelindo untuk mendukung program Pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, kata Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono pada September 2022 lalu.

Inisiatif membangun konektivitas maritim tak berhenti di situ. Pelindo juga kini dalam proses pembangunan Jalan Akses Timur Kalibaru atau New Priok Eastern Access (NPEA). Akses ini bakal menunjang JTCC yang harapannya membuat NPCT mudah dijangkau. NPEA sendiri akan dibangun di atas laut yang diproyeksikan sebagai akses lalu lintas truk logistik yang terhubung dengan NPCT II.

Adapun NPCT II merupakan proyek lain Pelindo yang kini juga dalam proses pembangunan. Nantinya, terminal pelabuhan baru ini bakal sesuai standar internasional dengan panjang dermaga 800 meter. Lain itu memiliki kedalaman kedalaman hingga -20 mLWS dan lapangan penumpukan peti kemas seluas 32 Ha per terminal. Dengan begitu, mampu menampung hingga 1,5 juta TEUs per tahun.

Proyek NPCT teranyar ini sudah diketahui dunia internasional. Pada ajang flagshipASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) beberapa waktu lalu, mitra strategis Indonesia tertarik untuk turut membangun NPCT jilid kedua ini. Kementerian BUMN juga menyatakan dukungan kepada Pelindo dalam proyek ini.

Inisiasi Pelindo dalam membangun NPCT menunjukkan hasil. Merujuk data, realisasi arus peti kemas dalam satuan boks pada tahun 2022 mencapai 13.292.102 boks, meningkat 0,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 13.234.256 boks. Demikian pula dengan arus peti kemas dalam satuan TEUs yang meningkat sebesar 0,96 persen, dari 17.056.636 TEUs di tahun 2021 menjadi 17.220.312 TEUs di tahun 2022.

Sementara itu, realisasi arus barang non-peti kemas dalam satuan ton tahun 2022 mencapai 159.727.836 ton. Jumlah ini meningkat 9,25 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 146.200.809 ton.

Dari hasil peningkatan arus mobilitas, pendapatan diterima di muka jangka panjang tahun 2022 mencapai Rp4,57 triliun atau meningkat 1,11 persen dengan nominal Rp49,72 miliar. Capaian ini naik dibandingkan dengan tahun 2021 yang berjumlah Rp4,50 triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan diterima di muka jangka panjang dari sewa diterima di muka - NPCT I sebesar Rp18,41 miliar.

Topik Menarik