Kerokan Pada Si Kecil, Bahaya Gak Sih?
BELUM lama ini viral di media sosial seorang anak balita berusia 13 bulan dikerok oleh pengasuhnya. Hal itu membuat punggung balita tersebut merah hingga kebiruan.
Cerita miris itu dibagikan oleh akun TikTok @tia.rochman. Dia mengaku sedih ketika sepulang kerja melihat kondisi pungguh anaknya yang merah.

"Kejadian setelah aku berangkat kerja kata bibi sekitar jam 11 siang Baim rewel, lemas, padahal biasanya aktif dan nggak pernah ngerengek. Pas dicek badannya keringat dingin, dicek perutnya kembung," tulisnya dalam keterangan di postingannya.
"Jadi bibi ini sejak ngurusin empat anaknya dia sendiri memang kalau masuk angin suka kerokan. Jadi dia coba kerokin Baim pelan-pelan pakai koin seribu, katanya langsung merah-merah," sambungnya.
7 Makanan Ajaib Penurun Kolesterol Tinggi, Konsumsi Yuk! Melihat kondisi tersebut, sebenarnya kerokan pada anak kecil apakah diperbolehkan?
Dokter Spesialis Anak dr Hendra Wardhana, S.pA mengatakan kerokan sangat berbahaya untuk si kecil. Hal itu karena kulit bayi masih sangat tipis dan halus.
"Bisa menyebabkan si kecil terluka apalagi bila terkena gesekan-gesekan," ujar dr Hendra seperti dikutip dari akun TikTok @bicaraasikecil.
Begini Modus Dokter Gadungan Susanto Agar Dapat Pekerjaan, IDI: Gak Pernah Kasih Izin Praktik Dokter Hendra mengatakan mau menggunakan alat apapun, kalau memberikan gesekan pada kulit bayi bisa membuat kulit perih, apalagi kalau terkena air atau keringatnya sendiri.
"Sekali lagi saya katakan kulit bayi masih sangat sensitif. Bisa menyebabkan iritasi hingga peradangan kulit, apalagi ngeroknya kenceng-kenceng sampai merah. Kalau sudah luka bisa jadi tempat virus dan bakteri masuk," jelasnya.
Menurut dr Hendra, daripada dikerok, ada metode lain yang bisa meredakan nyeri saat bayi sakit, misalnya dengan mengompres atau memberikan banyak minum.
"Pasti nanti banyak yang bilang, \'dari dulu aman-aman aja dok, dokter juga dikerok kecilnya\'. Dari dulu juga belum ada hp loh, makanya itu lah pentingnya belajar dan berilmu. Nggak semua yang aman untuk dewasa juga aman untuk anak apalagi anak bayi. Anak bukan merupakan miniatur orang dewasa," tandasnya.






