7 Contoh Teks Editorial Singkat Berbagai Tema

7 Contoh Teks Editorial Singkat Berbagai Tema

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 29 Agustus 2023 - 22:45
share

JAKARTA, iNews.id Tujuh contoh teks editorial singkat akan diuraikan dalam artikel ini. Teks editorial merupakan teks yang berisi pandangan dan sikap resmi media terkait dengan peristiwa atau fenomena tertentu yang kontroversial.

Dengan demikian, teks editorial adalah teks yang ditulis redaksi media, nama lain teks ini yakni tajuk rencana.

Teks editorial bertujuan untuk menanggapi suatu isu yang beredar, memberikan saran, bahkan melatih pembaca agar berpikir kritis. Topik dalam teks editorial pun beragam, seperti ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, olahraga, dan isu lainnya.

Teks editorial termasuk jenis eksposisi, sehingga strukturnya yakni pengenalan isu (tesis), argumentasi, dan penegasan.

7 Contoh Teks Editorial Singkat

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai teks editorial, mari simak contoh teks editorial singkat yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).

1. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Kerusakan Lingkungan dan
Bencana

Banyak dampak yang disebabkan oleh gundulnya hutan, beberapa masalah yang muncul diantaranya seperti tanah longsor, banjir, persediaan air bersih yang berkurang dan lainnya.

Hutan yang seharusnya menjadi paru-paru bumi, habis oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, entah apa yang ada dalam benak mereka, apakah mereka tidak memikirkan anak cucunya kelak.

Pemerintah yang seharusnya hadir di tengah-tengah permasalahan yang muncul, menghilang entah kemana seakan tertelan bumi. Bahkan beberapa kelompok atau perusahaan bekerjasama dengan oknum pemerintah untuk menggunduli hutan.

Padahal apabila permasalahan ini terus dibiarkan, bukan saja akan terjadi bencana yang terus menerus, namun beberapa hewan terancam punah.

Harus ada solusi dari Pemerintah, agar hutan yang ada tidak gundul dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sebab setelah kita tidak ada akan ada generasi baru yang melanjutkan kehidupan.

2. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Revolusi Mental dalam Pendidikan Indonesia

Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, mengapa hal ini terjadi?

Revolusi mental yang pernah disuarakan oleh Pemerintah seharusnya bukan hanya isapan jempol semata melainkan harus benar-benar diimplementasikan dan dihayati oleh berbagai pihak. Sebab hal tersebut merupakan beban dan tanggung jawab yang harus dilakukan demi generasi lebih baik.

Dalam memajukan pendidikan pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja, akan tetapi harus dapat merangkul berbagai pihak demi terwujudnya pendidikan yang baik. Dukungan ekonomi akan memperkuat pendidikan, sehingga mau tidak mau pemerintah haruslah menganggarkan dana yang tidak sedikit.

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia yang tidak kunjung baik, bahkan dapat dikatakan mengalami kemunduran, hal tersebut sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya persoalan kesejahteraan pengajar, fasilitas, anggapan masyarakat akan pendidikan itu sendiri serta mental korupsi yang telah mengakar di dalam tubuh pemerintah.

Seperti yang kita ketahui bersama, pemerintah sejauh ini telah mengalokasikan APBD sebesar 20%, akan tetapi dananya tidak benar-benar untuk pendidikan secara keseluruhan.

Rasanya sudah menjadi rahasia umum, dana yang dianggarkan oleh pemerintah banyak merembes di perjalanan, bahkan oleh pihak dinas dan sekolah terkait. Uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan meningkatkan kualitas Sekolah, nyatanya digunakan untuk keperluan pribadi dan kelompok. Barangkali hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan kehidupan pendidik di masa lalu, mereka harus berkeringat, berjuang dan bahkan rela untuk tidak mendapatkan bayaran.

Pendidikan yang kunjung tidak maju diperparah juga oleh kondisi masyarakat yang sekan tidak peduli akan hal ini. Seharusnya pendidikan yang baik dimulai dari keluarga, jangan sampai ketika seorang anak berhenti sekolah, berhenti pula pendidikannya.

Apabila ditelaah lebih mendalam mengenai makna dari pendidikan, kita akan menemukan bahwa mendidik tidak sama mengajar, itu artinya pendidikan tidak selalu harus berkaitan dengan sekolah.

Pendidikan ada tidak hanya untuk membuat anak pintar dan cerdas saja, namun lebih dari pada itu supaya anak memiliki akhlak yang baik serta berbudaya.

3. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Kisruh BPJS

Masih ingatkah beberapa waktu lalu dengan kisruh kesehatan yang diakibatkan oleh BPJS? Lantas siapakah sebenarnya yang salah? Seperti yang kita ketahui semua pihak tidak ingin disalahkan, termasuk dalam hal ini pemerintah.

Meskipun dalam kenyataannya pemerintahlah yang kurang antisipatif dengan hal ini, bagaimana tidak BPJS menunggak hampir diseluruh Rumah Sakit dengan jumlah uang yang tidak sedikit. Bahkan berdasarkan informasi yang beredar beberapa Rumah Sakit dikabarkan terancam bangkrut.

Pemerintah seharusnya sadar bahwa sebuah Rumah Sakit memerlukan biaya operasional yang tidak sedikit, apabila BPJS membebankan pembiayaannya terlebih dahulu kepada Rumah Sakit, lambat laun keuangan Rumah Sakit akan terganggu.

Akibat kisruh tersebut akhirnya masyarakat yang harus menjadi korban. Sedangkan pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan.

Pemerintah selaku penanggung jawab harus mengevaluasi program ini, sebab apabila tidak pelayanan kesehatan di negeri ini akan semakin memburuk.

4. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Kecurangan Pemilu

Pemilihan umum Presiden dan Anggota Dewan telah usai beberapa waktu yang lalu. Meskipun telah selesai lantas tidak semua berjalan dengan lancar, sebab beberapa pihak menuding terdapat beberapa pelanggaran dan kecurangan dilakukan oleh salah satu pasangan.

Isu mengenai kecurangan salah satu pasangan sempat membuat suhu politik di berbagai daerah memanas, hal tersebut terlihat dari postingan media sosial yang tersebar luas.

Isu soal kecurangan seharusnya tidak dibiarkan bergulir begitu saja, karena ditakutkan masalah ini akan menjalar dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan di negeri ini.

Peran pemerintah ditunggu oleh masyarakat, paling tidak dapat menenangkan situasi dan kondisi, meskipun seperti yang kita tahu Presiden aktif saat ini mencalonkan kembali menjadi Presiden.

Pemerintah haruslah bersikap fair, meskipun hal ini dirasa cukup sulit, mengingat dari beberapa waktu sebelumnya ada indikasi yang mengisyaratkan Pemerintah mendukung salah satu pasangan calon.

5. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Transportasi Online

Masalah mengenai angkutan transfortasi online yang tidak kunjung selesai dianggap oleh Indonesia Traffic Watch (ITW) sebagai akibat dari Pemerintah yang gagal dan kurang tegas dalam menegakan hukum.

Pemerintah dinilai telah membiarkan beberapa pihak melanggar aturan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tanpa memberikan sanksi dan tindakan yang tegas.

Kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum tidaklah semuanya memenuhi persyaratan yang diharuskan, dengan demikian hal ini bisa jadi akan menimbulkan konflik dikemudian hari.

Dengan munculnya angkutan berbasis online terdapat pihak yang saling bertentangan antara angkutan online itu sendiri ddengan angkutan konvensional.

Apabila dibiarkan bukan tidak mungkin hal ini akan berakibat terhadap keamanan dan keselamatan banyak orang. Pemerintah seharusnya menjadi pihak yang dapat memberikan keadilan untuk semua pihak, termasuk angkutan online dan angkutan konvensional.

6. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Data Bansos

Seorang anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengusulkan data penerima bantuan sosial dibuka kepada publik sebelum bantuan sosial disalurkan. Pembukaan data bisa dilakukan secara online atau ditempelkan di balai desa atau kantor kelurahan, kalau perlu hingga di rukun tetangga.

Usulan ini menarik karena selama ini data penerima bantuan sosial, yang berisi data warga miskin yang memenuhi kriteria layak menerima bantuan sosial, tidak pernah dipublikasikan untuk diuji oleh publik. Pembukaan data jelas berefek baik: transparansi dan akuntabilitas data akan
lebih terjamin.

Data yang terbuka akan membuat masyarakat mudah berpartisipasi mengoreksi data yang salah, misalnya ada warga miskin tak masuk data dan malah ada warga mampu yang masuk data. Sebenarnya proses pendataan warga miskin yang layak menerima bantuan sosial, dalam kapasitas individu atau keluarga, pasti dimulai dari bawah.

Usulan pasti berawal dari akar rumput yang naik ke pemerintah desa/kelurahan, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat pusat di bawah kementerian terkait atau lembaga negara terkait. Faktanya proses yang bertingkat ini selalu saja memunculkan data-data yang invalid sehingga bantuan sosial salah sasaran.

Kementerian Sosial telah menyediakan sistem pencarian data penerima bantuan sosial tunai, yaitu di laman cekbansos.siks.kemensos.go.id. Untuk melihat status peserta, masyarakat harus memiliki nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga.

Pengecekan bisa dilakukan dengan memilih identitas kepesertaan yang diinginkan, mamasukkan nomor kepesertaan dari identitas yang dipilih, dan seterusnya. Persoalannya ketika analisis data yang muncul menunjukkan anomali, misalnya ada warga punya Kartu Keluarga Sejahtera tapi tak masuk database, penduduk tidak miskin malah masuk data penerima bantuan sosial, dan penduduk yang benar-benar miskin malah tidak masuk dalam database tidak ada sistem yang real time untuk mengoreksi. Publikasi data sejak di tingkat bawah bisa mencegah kesalahan demikian ini.

7. Contoh Teks Editorial Singkat tentang Kemiskinan dan Ketimpangan

Kemiskinan dan ketimpangan merupakan sesutu yang sudah tidak asing lagi di Negeri ini. Sejak jaman dahulu, dimana Indonesia baru merdeka kemiskinan adalah ancaman yang paling berbahaya selain perang tentunya. Dari kemiskinan tersebutlah pada akhirnya terlahirlah ketimpangan, perbedaan yang sangat mencolok antara si kaya dan si miskin.

Pada era baru atau moderen, kemiskinan masih tetap menjadi hal yang menakutkan. Alih-alih angka kemiskinan menurun pada masa pemerintahan Jokowi, pada nyatanya daya beli masyarakat semakin melemah. Justru hal ini dianggap tidak berbanding lurus.

Pemerintah seharusnya dapat melihat dengan jeli dari mana akar permasalahan kemiskinan muncul, apakah kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, atau barangkali masyarakat Indonesia sebagian besar bersifat malas.

Mau tidak mau persoalan mengenai kemiskinan dan ketimpangan haruslah diselesaikan dengan serius, sebab setiap orang yang tinggal di negeri ini memiliki kesempatan untuk hidup bahagia.

Demikianlah informasi mengenai contoh teks editorial singkat terkait berbagai tema, yang dikutip dari berbagai sumber, semoga dapat menambah pengetahuan kamu terkait dengan teks editorial.

Topik Menarik