Makna Sumpah Palapa Gajah Mada, Sejarah dan Isi Lengkap

Makna Sumpah Palapa Gajah Mada, Sejarah dan Isi Lengkap

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 11 Agustus 2023 - 13:52
share

JAKARTA - Makna Sumpah Palapa Gajah Mada menarik untuk diulas lebih lanjut. Sumpah Palapa merupakan suatu pernyataan atau sumpah yang diucapkan oleh Gajah Mada ketika upacara pengangkatannya menjadi seorang Patih Amangkubhumi Majapahit pada tahun 1258 Saka (1336 M).

Sumpah Palapa ini bukanlah omong kosong atau kerangan sejarah saja, tetapi memiliki bukti autentik yang menyebutkan Sumpah Palapa, yakni Kitab Pararaton. Sumpah Palapa sendiri banyak memiliki misteri dan makna yang dalam.

Melansir dari berbagai sumber yang Okezone rangkum, Jakarta, Jumat (11/8/2023) adapun isi dari Sumpah Palapa sebagai berikut:

Sira Gajah Mada Patih Amangkubumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa.

Lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura ring Haru, ring Phang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa.

Sumpah itu memiliki arti yakni Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, Jika sudah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kuasa Majapahit, Gajah Mada (baru akan) melepaskan puasa.

Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa.

Menurut Zoetmulder seorang Sastra Jawa, kata Palapa dalam amukti pala itu sama halnya dengan kata palapan atau palapa dalam bahasa Jawa Kuno.

Yang artinya memiliki arti sifat yang menarik, memikat hati, dan mendatangkan kebaikan. Juga dimaknai sebagai kesenangan atau istirahat yang dinikmati seseorang setelah mengerjakan tugas-tugasnya.

Gajah Mada sendiri merupakan seorang panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman Kerajaan Majapahit.

Usia yang masih 19 tahun, Gajah Mada berhasil menyelamatkan rajanya yang bernama Prabu Jayanegera.

Oleh karena kecakapannya, pada 1319 dia diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada 1329, Patih Majapahit yang bernama Aryo Tadah, menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya.

Gajah Mada sendiri bisa menetapkan kebijaksanaan dan memformulasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan Majapahit. Gajah Mada mampu membuat satu visi Persatuan Nusantara, sehingga Majapahit mempunyai kekuasaan melebihi Jawa.

Visi Gajah Mada tersebut ditransformasikan ke dalam misi beliau melalui Sumpah Palapa. Berdasarkan misi Sumpah Palapa, selanjutnya ditentukan sasaran dan tujuan segar lebih terperinci untuk dilaksanakan.

Bentuk dari pembagian misi itu, Gajah Mada menentukan wilayah-wilayah yang menjadi sasaran dan tujuan penaklukan dari Sumpah Palapa.

Wilayah-wilayah yang menjadi sasaran Gajah Mada yaitu Gurun, Seran, Tanjungpura, Haru Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik. Bahkan dalam sumpahnya, Gajah Mada sesumbar akan berusaha menaklukkan pulau-pulau di luar Majapahit, sebelum ia akan beristirahat.

Tapi sumpah itu justru mendapat hinaan dan tertawaan dari para pejabat di Kerajaan Majapahit. Sejumlah Ra Kembar dan Ra Banyak menuding sumpah itu sebagai omong kosong dan tidak masuk akal.

Namun Gajah Mada tetaplah Gajah Mada, dia mencoba meyakinkan mereka dengan merumuskan strategi-strategi yang praktis untuk menaklukkan wilayah-wilayah yang jadi incarannya.

Akan tetapi Gajah Mada memulai strateginya dengan menangani urusan dalam pemerintahan dari rumusan strategi keluar wilayah. Pelaksanaan awalnya adalah menumpas habis seluruh pejabat yang dianggap akan menggalang terhadap visi misinya.

Demikian mengenai Makna Sumpah Palapa Gajah Mada. Semoga bermanfaat.

Topik Menarik