Intip 5 Cara Kerja Ojek Online Gojek dan Grab
JAKARTA - Mengintip cara kerja ojek online ( ojol ) Gojek dan Grab yang menarik untuk dibahas.
Kedua ojek online ini memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat di Indonesia.
Perjalanan teknologi ojek online Gojek dan Grab mampu membawa dampak besar di dunia transportasi dan mobilitas. Selain fitur antar jemput, kedua ojek online ini menyediakan layanan terkait pengiriman makanan, barang dan lainnya.
Dirangkum Okezone Rabu (9/8/2023), berikut cara kerja ojek online Gojek dan Grab.
8 Fakta Ojol hingga Pria yang Jadi Driver Online Pertama di Indonesia 1. Konsumen Melakukan Pemesanan
Cara kerja Gojek dan Grab hampir sama dan terbilang cukup sederhana. Pertama, pelanggan menggunakan aplikasi untuk mengirimkan orderan atau memesan jasa kepada driver. Kemudian pelanggan terlebih dahulu memasukan alamat penjemputan dan alamat tujuan.
Setelah itu, pelanggan akan menentukan metode pembayaran. Terdapat dua sistem pembayaran yakni tunai dan non-tunai.
Layanan non-tunai, Gojek memiliki sistem pembayaran menggunakan Go-Pay. Sementara, pengguna Grab dapat melakukan pembayaran lewat OVO.
2. Aplikasi Memproses Pesanan
Aplikasi segera memproses pesanan baik jasa maupun barang. Aplikasi menghubungkan pelanggan dengan masing-masing driver terdekat dengan algoritma yang sangat rumit. Aplikasi dari driver akan memberikan laporan terkait posisi driver kepada konsumen.
3. Driver Menghantarkan Penumpang
Driver dapat mengantarkan penumpang setelah mendapatkan bidding. Driver memperoleh laporan mengenai alamat penjemputan dan alamat tujuan penumpang. Apabila sudah terhubung, driver dan penumpang dapat saling berkomunikasi.
4. Sampai Tempat Tujuan
Setelah sampai ke tempat tujuan penumpang dapat membayar ke driver sesuai dengan nominal yang tertera di aplikasi. Penumpang tidak perlu membayar lagi jika sudah melakukan pembayaran secara non-tunai melalui Go-pay atau OVO.
5. Sistem Pembayaran Pengemudi
Kedua layanan ojek online ini memiliki sistem pembayaran yang berbeda kepada para drivernya. Gojek menetapkan komisi 80% untuk driver dan 20% untuk perusahaan. Nantinya driver akan mendapatkan komisi berupa point yang bisa ditukar dengan uang tunai setelah mencapai target.
Sedangkan Grab menetapkan pembayaran 90% untuk pengemudi dan 10% untuk perusahaan. Semakin besar driver melakukan transaksi maka semakin besar pula komisinya.









