10 Contoh Sastra Bugis Mudah Dipahami dan Artinya, Unik dengan Ragam Dialek
JAKARTA 10 contoh sastra Bugis mudah dipahami dan artinya menarik untuk diketahui. Bahasa Bugis adalah bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Bugis sendiri merupakan sebuah suku di Pulau Sulawesi, yaitu tepatnya di Makassar dan sekitarnya. Selain itu, bahasa Bugis juga termasuk ke dalam bahasa daerah yang memiliki banyak penutur.
Bahasa Bugis memiliki beberapa dialek, di antaranya ada dialek Soppeng, Pinrang, Bone, Wajo, Barru, dan Sinjai. Berikut sepuluh contoh sastra Bugis yang mudah dipahami beserta artinya yang dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Rabu (2/8/2023):
Contoh Sastra Bugis
1.Hendak Menjalin Hubungan Baik
Melleki tapada melle; tapada mamminanga; tasiyallabuang.
Artinya, Marilah kita menjalin hubungan baik agar apa yang dicita-citakan bisa menjadi kenyataan.
2.Bersikap Jujur
Naiya tau malempuk- manguruk manak-i tau sugi-.
Artinya, Orang yang jujur sewarisan dengan orang kaya.
3.Saling Menghargai Satu Sama Lain
Olakku kuassukeki, olakmu muassukeki.
Artinya, Takaranku kujadikan ukuran, takaranmu kau jadikan ukuran. Makna dari pepatah ini berarti setiap orang memiliki perspektif atau pandangan berbeda.
4.Bijak Dalam Mengelola Uang
Balanca manemmui waramparammu, abbeneng anemmui, iakia aja mupalaowi moodalamu enrenng bagelabamu.
Artinya, Boleh engkau belanjakan harta bendamu, dan pakai untuk berbini, namun janganlah sampai kamu menghabiskan modal dan labamu.
Makna di atas sebenarnya sebagai peringatan agar tidak menggunakan harta benda secara berlebihan atau boros.
5.Tidak Mengambil Hak Orang Lain
Ajak mapoloi olona tauwe,
Artinya Jangan memotong (mengambil) hak orang lain.
Makna di atas adalah setiap orang pasti memiliki keinginan masing-masing dalam hidup dan berhak untuk memperjuangkan keinginan tersebut. Namun, jangan sampai dalam mendapatkan keinginan dilakukan dengan mengambil hak orang lain.
5 Tokoh Sastrawan Puisi di Indonesia 6. Hasil dari Kebaikan
Limai uwangenna riallolongengi deceng, seuwani pakatunai alemu risilasannae, maduanna saroko maserisilasannae, matellunna makkareso patujue, maeppana moloie roppo roppo narawe, malimanna molae laleng namatike nappa sanre ri Allah SWT.
Artinya Pertama adalah selalu merendahkan diri kepada orang lain, mencari teman atau sahabat sebanyak-banyaknya selalu bekerja dengan baik dan berbuat benar, selalu kembali jika menghadapi rintangan, dan yang kelima adalah di dalam melaksanakan setiap perjalanan pastikan selalu berserah diri kepada Allah SWT.
Kuliah Sastra Mandarin, Anji Pernah Jadi Penguji TKW sebelum ke Luar Negeri 7. Antara Hasrat dan Kemampuan
Agana ugaukengngi, pakkadang teppadapi, nabuwa macenning.
Artinya, Hasrat hatiku menggelora untuk memilikinya, tapi kemampuanku sangat terbatas.
Makna di atas, yaitu, seseorang yang memiliki rasa cinta yang besar namun tidak bisa memiliki karena kemampuannya yang terbatas.
8. Bertemu Pandang
Duppa mata ninitokko; ennau mata-tokko; ajak murikapang.
Artinya, Apabila kita saling bertemu pandang, maka sebisa mungkin untuk berusaha menghilangkan kesan yang saling mencurigakan.
9. Akan Selalu Dikenal dan Diingat
Sipongemmu kupacokkong, ribola tudangengmu; teyana mawela.
Artinya, Semenjak aku mengenalmu, maka semenjak itu pula engkau akan selalu aku kenal.
Makna, pada kalimat di atas adalah bahwa akan selalu ada cinta pada pandangan pertama yang akan selalu dikenal dan diingat.
10. Jangan Pernah Mau Untuk Didahului
Aja mumaelo nabetta taue makkalla ricappana letengnge.
Artinya, Janganlah engkau mau didahului orang yang menginjakkan kaki di hujung titian.
Makna di atas berarti jangan pernah mau didahului oleh orang lain dalam hal mengambil rezeki.
Nah, contoh-contoh di atas merupakan sastra bugis yang mudah dipahami, beserta dengan artinya. Semoga dapat menambah wawasan tentang Sastra Bugis, ya.






