Penyebab dan Cara Mengatasi Mengapa Kucing Habis Melahirkan Tidak Mau Makan
Setelah melahirkan, beberapa induk kucing mungkin mengalami penurunan selera makan mereka. Ini dapat menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi kucing dan anak-anaknya. Ada beberapa alasan mengapa kucing tidak mau makan setelah melahirkan, dan penting untuk memahami penyebabnya agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang dapat menjadi alasan mengapa kucing habis melahirkan tidak mau makan:
- Pemakanan Plasenta
Beberapa induk kucing akan memakan plasenta anak kucing setelah mereka lahir. Tindakan ini memberikan mereka asupan nutrisi yang penting dan mungkin membuat mereka merasa kenyang, sehingga kucing habis melahirkan tidak mau makan bisa jadi karena alasan ini. Jika induk kucing masih tidak mau makan setelah 24 jam melahirkan, ada kemungkinan masalah lain yang terjadi.
- Radang Rahim
Ini 5 Makanan yang Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Stroke dan Kanker hingga Alzheimer
Setelah melahirkan, beberapa induk kucing mungkin mengalami peradangan pada rahim mereka. Peradangan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang mengurangi nafsu makan mereka. Proses melahirkan menyebabkan pelepasan bahan kimia ke dalam darah yang dapat menyebabkan demam dan penurunan nafsu makan. Jika dalam waktu 24 jam setelah melahirkan kucing masih tidak memiliki nafsu makan, perlu diwaspadai adanya radang rahim.
- Pendarahan yang Berlebihan
Pendarahan yang terjadi setelah melahirkan pada rahim kucing adalah normal. Namun, jika pendarahan berlebihan dan berwarna merah terang, ini dapat menandakan masalah dalam sistem pembekuan darah atau masalah lainnya pada rahim. Jika tidak ditangani, pendarahan yang berlebihan dapat menyebabkan anemia pada kucing, yang akan membuat kucing habis melahirkan tidak mau makan.
- Plasenta Tertinggal atau Metritis
Dalam beberapa kasus, plasenta anak kucing mungkin masih tertinggal di dalam rahim setelah melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti pertumbuhan bakteri yang memicu peradangan pada rahim, yang dikenal sebagai metritis. Peradangan ini dapat menyebabkan rasa sakit, demam, dan hilangnya nafsu makan pada kucing.
- Hipokalsemia
Induk kucing juga bisa mengalami kondisi yang disebut hipokalsemia setelah melahirkan. Ini terjadi ketika tingkat kalsium dalam darah turun di bawah batas normal. Efek dari kondisi ini termasuk napas cepat dan gelisah, tremor, kekakuan anggota tubuh, kesulitan berdiri atau berjalan, yang dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan pada kucing.
Tips Memancing Induk Kucing untuk Makan
Jika induk kucing Anda tidak mau makan setelah melahirkan, ada beberapa tips yang dapat Anda coba untuk memancingnya agar mau makan:
- Berikan Makanan yang Lezat
Cobalah memberikan makanan yang lezat dan menggugah selera kucing. Mungkin induk kucing Anda lebih tertarik pada makanan basah daripada makanan kering. Pilih makanan berkualitas tinggi yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca melahirkan.
- Sajikan Makanan yang Hangat
Menghangatkan makanan sedikit dapat meningkatkan aroma dan kelezatan makanan, yang dapat menarik induk kucing untuk makan. Pastikan makanan tidak terlalu panas dan tes suhu sebelum memberikannya.
- Berikan Makanan dengan Tangan
Cobalah memberikan makanan langsung dari tangan Anda. Beberapa kucing lebih suka makan dari tangan pemilik mereka. Ini dapat memberikan stimulus tambahan yang dapat mendorong induk kucing untuk makan.
- Ciptakan Lingkungan yang Tenang
Pastikan lingkungan sekitar induk kucing tenang dan nyaman. Hindari kebisingan yang berlebihan atau gangguan yang dapat membuatnya stres. Kucing yang stres mungkin tidak tertarik pada makanan.
- Beri Perhatian dan Kasih Sayang
Berikan induk kucing perhatian dan kasih sayang ekstra. Pemberian dukungan emosional dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan nafsu makannya.
Jika induk kucing habis melahirkan tidak mau makan setelah mencoba tips di atas atau jika Anda memiliki kekhawatiran lain tentang kesehatannya, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter hewan. Dokter hewan dapat memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalahnya.







