Calon Pengantin, Ketahui 3 Jenis Vaksin Sebelum Menikah
SEBELUM menikah persiapan yang dilakukan bukan cuma soal pestanya, tqpi penting jaga kesehatan kamu. Ada deretan jenis vaksin yang perlu didapat jelang menikah.
Orang dewasa terutama calon pengantin bukan berati kebal dari berbagai penyakit loh. Ya, ada beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Sebelum menikah vaksin yang dibutuhkan gunanya bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga untuk calon suami dan calon bayi dalam kandungan kelak.

Nah, apa saja jenis vaksin yang didapat sebelum menikah? Simak penjelasannya berikut dari Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Dr dr Sukamto Koesnoe SpPD K-AI FINASIM.
dr Sukamto menekankan, bahwa vaksinasi pada dewasa bermanfaat dalam mencegah infeksi dan keparahan akibat penyakit menular, hingga dapat menurunkan angka rawat inap maupun kematian.
"Sedangkan hal-hal yang menjadi pertimbangan orang dewasa direkomendasikan pemberian vaksin, di antaranya usia, komorbid, pekerjaan atau gaya hidup, aktivitas travelling, dan riwayat vaksinasi sebelumnya," ujarnya dalam acara Press Conference Kalventis Vaccine Summit Kalbe Farma di Pulomas, Jakarta Timur.
Bagi calon pengantin penting sekali untuk mendapat 3 jenis vaksin berikut, seperti yang direkomendasikan dr Sukamto.
Hepatitis B
Ada beberapa vaksin yang bisa didapat calon pengantin. Kalau misalnya calon pasutri hepatitis B, supaya tidak tertular maka bisa saling melakukan hepatitis B.
Vaksin HPV
"Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. Bahkan yang sudah menikah juga boleh," tutur dr Sukamto.
Kanker serviks, sebut dr Sukamto, ditularakan dari dari human papillomavirus, namun bisa dicegah dengan vaksin HPV sebanyak dua kali.
Tetanus
Di DKI Jakarta, bahkan calon pengantin diwajibkan cek kondisi kesehatan. Dalam kesempatan itu, calon pengantin wanita mendapatkan vaksin Tetanus (TT), vaksin yang melindungi bayi dari tetanus.
"Booster bisa lakukan saat SD kelas 6 atau SMP, tapi TT ini diulang 10 tahun sekali. Kalau sudah 10 tahun bisa dapat vaksin lagi sesuai dosisnya," ujar dr Sukamto.










