5 Alasan Seseorang Tidak Mau Menikah Lagi, Salah Satunya Takut Kehilangan Kebebasan
JAKARTA, celebrities.id - Alasan seseorang tidak mau menikah lagi sering kali menjadi sebuah pertanyaan. Padahal, keputusan itu menjadi salah satu hak bagi yang menjalaninya.
Menikah adalah salah satu hal yang sakral. Setiap orang tentu menginginkan pernikahan sekali seumur hidup.
Namun, masih banyak beberapa pernikahan yang berujung perceraian. Tak sedikit juga yang pada akhirnya memutuskan tidak mau menikah lagi.
Tentunya ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak mau menikah lagi. Salah satu faktor yang paling umum adalah trauma. Ada juga karena faktor karena pasangannya meninggal dunia. Sehingga mereka tak mudah untuk kembali membuka hati.
Lantas, selain faktor di atas, apa saja alasan seseorang tidak mau menikah lagi? Berikut ulasannya, dikutip dari laman Marriage, Selasa (6/3/2023).
Alasan seseorang tidak mau menikah lagi
1. Merasa menikah sudah tidak bermanfaat
Salah satu faktor seseorang tidak mau menikah lagi adalah karena mereka tidak melihat manfaat menikah lagi. Mungkin, dari sudut pandang rasional, pernikahan saat ini tidak masuk akal bagi mereka.
Sebuah studi tahun 2019 oleh Pew Research menunjukkan bahwa jumlah pasangan menikah menurun sebesar 8% dari tahun 1990 hingga 2017. Penurunan tersebut tidak drastis tetapi tetap terlihat.
Kebanyakan pria duda tidak ingin menikah lagi karena tidak semua pria melihat bagaimana pernikahan kedua dapat menguntungkan mereka, dan itulah alasan utama mengapa pria tidak ingin menikah lagi.
Kecenderungan mereka untuk berpikir logis membuat mereka mempertimbangkan semua pro dan kontra pernikahan, dan baru setelah itu mereka memilih opsi terbaik. Mereka telah merasakan keterbatasan dan kerugian pernikahan sehingga cenderung lebih ingin menikmati kebebasan barunya.
2. Takut akan perceraian
Mereka yang pernah mengalami perceraian sekali, biasanya takut untuk menghadapinya lagi. Rasa trauma akan perceraian biasanya kerap menghantui.
Mereka biasanya takut untuk kembali berkomitmen dalam sebuah pernikahan dan takut kembali mengulang kesalahan yang sama atau mungkin takut kembali merasakan sakitnya dikecewakan pasangan mereka.
3. Tidak bisa menghidupi keluarga baru
Beberapa pria tidak ingin menikah lagi setelah perceraian karena masalah keuangan yang tersisa dari pernikahan sebelumnya. Apa itu?
Pertama-tama, ini adalah tunjangan atau tunjangan pasangan.Jumlahnya bisa menjadi beban yang berat, apalagi jika ada juga tunjangan anak.
Pria dengan kewajiban ini sering menunda hubungan baru yang serius karena mereka tidak dapat menghidupi istri baru dan kemungkinan anak baru secara finansial. Mereka tidak ingin menikah lagi karena cenderung khawatir tentang sisi keuangan.
4. Takut kehilangan kebebasan
Pasca bercerai, seseorang memiliki keinginan batin untuk bebas dan menjadi trauma bahwa seseorang dapat membatasi mereka dalam kebebasan mereka.
Ketakutan ini berperan besar mengapa seseorang tidak ingin menikah untuk pertama kali, apalagi yang kedua atau ketiga.
Jika mereka mempertimbangkan untuk menikah lagi setelah perceraian, mereka mungkin mengembangkan pendekatan yang lebih pragmatis terhadap hubungan tersebut. Seorang pragmatis adalah seseorang dengan pendekatan praktis dalam hidup, bukan romantis.
Mereka mulai mengevaluasi hubungan dari sudut pandang rasional. Misalnya, jika izin untuk melakukan apa pun yang mereka suka bukan bagian dari kesepakatan, mereka mungkin tidak menginginkannya sama sekali.
5. Mereka percaya bahwa pernikahan akan merusak cinta
Perceraian tidak terjadi dalam satu hari. Ini adalah proses panjang yang mencakup trauma emosional, keraguan diri, perselisihan, dan banyak hal tidak menyenangkan lainnya.
Tapi bagaimana ini bisa terjadi? Segalanya begitu jelas pada awalnya, dan kemudian tiba-tiba, pasangan yang pernah saling mencintai menjadi orang asing.
Bisakah pernikahan membunuh suasana romantis dan merusak kebahagiaan?
Kedengarannya agak berlebihan, tapi itulah yang diyakini sebagian orang. Seseorang tidak ingin pernikahan menghancurkan hubungan indah yang mereka miliki sekarang. Plus, banyak seseorang yang takut pasangannya akan berubah, baik karakter maupun penampilan.
Pada kenyataannya, pernikahan tidak berperan dalam kegagalan hubungan. Ini semua tentang ekspektasi asli dan upaya yang dilakukan pasangan untuk memperkuat ikatan mereka.
Semua hubungan membutuhkan kerja dan komitmen. Jika kita tidak meluangkan cukup waktu untuk merawatnya, mereka akan layu seperti bunga tanpa air.*










