Ragam "Assessment Test" dan Kegunaannya

Ragam "Assessment Test" dan Kegunaannya

Gaya Hidup | koran-jakarta.com | Senin, 6 Februari 2023 - 06:10
share

Pertanyaan:

Bu Rossa, sudah kesekian kali kami salah merekrut kandidat, padahal kami sudah berusaha teliti dan hati-hati. Selama ini kami menyeleksi resume dan mewawancarai kandidat yang dinilai potensial, namun ternyata setelah bekerja banyak yang performanya mengecewakan. Mohon advis Bu Rossa tentang alternatif tes yang bisa kami gunakan untuk merekrut kandidat yang tepat.

Jawaban:

Assessment test disarankan untuk dilakukan saat merekrut kandidat karena meloloskan kandidat berdasarkan evaluasi resume tidaklah cukup akurat. Selain informasi tidak dapat dipercaya sepenuhnya, Anda juga perlu memprediksi bagaimana kualitas dan kecocokan kandidat untuk sebuah peran.

Karenanya, memberikan assessment test merupakan salah satu langkah strategis untuk membuat penilaian yang objektif. Untuk memahami lebih jauh macam-macam assessment test , berikut ulasannya.

Apa itu "Assessment Test"?

Assessment test adalah penilaian yang dilakukan secara online untuk membantu perekrut mengidentifikasi kemampuan kandidat dan memprediksi kinerja untuk sebuah peran. Tes ini memungkinkan Anda menyaring orang-orang yang paling cocok untuk pekerjaan yang Anda butuhkan.

Jenis penilaian pra-kerja ini dilakukan dengan memvalidasi keterampilan dan kompetensi pelamar terhadap persyaratan pekerjaan. Hasil penilaian ini memberikan data kuantitatif yang valid dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Manfaat "Assessment Test"

Memperoleh karyawan berkualitas

Tes pra-kerja berbasis simulasi ini menawarkan akurasi tinggi dalam memprediksi kinerja dan produktivitas kandidat dalam menjalankan peran seandainya mereka dipekerjakan.

Meningkatkan retensi karyawan

Assessment test memberikan manfaat penting dalam peningkatan retensi karyawan. Hal ini dikarenakan proses pengujian yang mensyaratkan kandidat untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi pekerjaan dan lingkungan bisnis yang baru. Hasilnya, kandidat yang lulus dan terpilih mengisi peran akan lebih siap untuk pekerjaan tersebut.

Efisiensi biaya rekrutmen

Assessment test juga dapat membantu mengurangi persentase kandidat yang sekadar mencoba melamar tanpa memenuhi syarat. Tes ini membantu memastikan orang-orang yang siap dan cocok untuk sebuah peran dan mencegah perekrut mewawancarai pelamar yang tidak berkualifikasi. Hasilnya, waktu dan biaya rekrutmen otomatis dapat dihemat.

Menekan bias rekrutmen

Penilaian berdasarkan dokumen lamaran cenderung memiliki potensi bias yang cukup mengkhawatirkan. Di mana, penilaian kandidat dapat dipengaruhi informasi yang tidak seringkali relevan seperti jenis kelamin, usia, hingga etnis, yang tidak menggambarkan kemampuan profesional.

Jenis-Jenis "Assessment Test"

Ada berbagai macam assessment test yang dapat diberikan perekrut sebelum mempekerjakan kandidat, antara lain:

Tes penilaian keterampilan

Tes penilaian keterampilan akan mengukur soft skill dan hard skill kandidat. Melalui jenis assessment test ini, rekruter dapat menilai soft skill seperti keterampilan berpikir kritis melalui sebuah skenario yang meminta kandidat untuk menjelaskan bagaimana mereka menyelesaikannya. Sedangkan, penilaian hard skill contohnya tes mengetik hingga kemampuan menulis. Banyak perusahaan menggunakan tes penilaian keterampilan karena dinilai objektif dan dapat diandalkan.

Tes kepribadian

Tes kepribadian digunakan untuk mengukur minat, motivasi, preferensi, dan jenis interaksi kandidat. Perusahaan umumnya menggunakan assessment test ini untuk menentukan apakah pelamar cocok dengan budaya perusahaan mereka.

Contoh tes kepribadian yang umum digunakan antara lain (a) The Big Five Model, (b) Motivation Tests, dan (c) The Myers-Briggs Personality Type Indicator.

Tes kemampuan kognitif

Tes kemampuan kognitif mengukur proses berpikir kandidat seperti pemecahan masalah, kekuatan ingatan, dan membentuk persepsi. Jenis tes asesmen ini umumnya berbentuk tes standar dengan pertanyaan pilihan ganda sederhana atau jawaban singkat.

Tes kemampuan kognitif juga meliputi tes IQ dan tes bakat umum yang menilai keterampilan dan pemikiran verbal, matematis, serta logika. Perusahaan umumnya menggunakan tes ini untuk mengevaluasi kemampuan kandidat dalam memecahkan masalah atau mempelajari hal baru.

Tes kecerdasan emosional

Tes kecerdasan emosional digunakan untuk mengukur kesadaran diri, empati, dan kemampuan kandidat untuk mengelola emosi dan hubungan. Tes ini penting untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan interpersonal atau kepemimpinan yang kuat.

Tes ini akan berisikan pertanyaan yang mengevaluasi bagaimana karyawan bereaksi terhadap situasi emosional atau memecahkan masalah sensitif.

Tes integritas

Tes integritas mengukur kejujuran dan ketergantungan kandidat. Ada dua jenis tes integritas yang umum digunakan antara lain:

Tes integritas terbuka

Menanyakan kandidat tentang sikap mereka terhadap sebuah sikap etis.

Tes integritas terselubung

Menanyakan pelamar tentang ciri-ciri kepribadian yang menunjukkan kejujuran, ketergantungan, dan rasa hormat.

Perusahaan umumnya menggunakan tes ini saat merekrut untuk posisi yang memiliki bobot tanggung jawab tingkat tinggi seperti posisi teller , kasir, penyedia penitipan anak, satpam, dan lain-lain.

Topik Menarik