12 Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bugis, Punya Makna Mendalam

12 Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bugis, Punya Makna Mendalam

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 31 Januari 2023 - 18:31
share

JAKARTA, celebrities.id - Rangkaian prosesi pernikahan adat Bugis tidak boleh dilewatkan karena memiliki makna yang mendalam.

Suku Bugis adalah salah satu suku yang masih kental menerapkan budayanya terutama saat pernikahan. Bagi suku Bugis, ritual dalam pernikahan harus dilakukan karena merupakan ritual sakral yang berkaitan dengan Tuhan.

Menurut orang Bugis, prosesi ritual pernikahan harus dilakukan supaya mendapat restu dari Tuhan dan acara dapat berjalan dengan lancar.

Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (31/1/2023), celebrities.id telah merangkum rangkaian prosesi pernikahan adat bugis sebagai berikut.

Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bugis

1. Mammanu\'-manu\'

Mammanu\'-manu\' adalah prosesi adat yang dilakukan sebelum upacara pernikahan. Pada prosesi ini pihak laki-laki akan mendatangi keluarga pihak perempuan guna meminta izin untuk menikahi anak mereka. Jika dari pihak keluarga perempuan menerima lamaran laki-laki, selanjutnya pada momen ini juga akan membahas tentang nilai uang panai dan mahar.

2. Mappetuada

Mappetuada adalah proses di mana kedua keluarga mengumumkan yang sudah disepakati mengenai mahar, tanggal pernikahan dan lain-lain. Pada momen inilah pihak laki-laki akan memberikan hantaran perhiasan ke pihak keluarga perempuan.

3. Mappasau Botting & Cemme Passih

Mappasau adalah prosesi di mana calon mempelai perempuan mendapatkan perawatan selama tiga hari berturut-turut sebelum hari H. Calon pengantin wanita akan melakukan berbagai macam perawatan tradisional.

Sedangkan cemme passih adalah tradisi di mana calon mempelai perempuan mandi tolak bala. Tujuan tradisi ini untuk meminta perlindungan Tuhan dari bahaya. Biasanya tradisi ini dilakukan pada pagi hari sehari sebelum hari H.

4. Mappanre Temme

Mappanre Temme adalah tradisi khatam Alquran dan pembacaan barzanji. Tradisi ini dilakukan sehari sebelum menikah.

5. Mappasili atau Tudampenni

Mappasili merupakan tradisi siraman yang dilakukan dengan tujuan untuk tolak bala serta membersihkan lahir dan batin calon mempelai. Air siraman yang digunakan diambil dari tujuh mata air dan berisi tujuh jenis bunga dan koin.

6. Mappenre Botting

Mappenre Botting adalah tradisi di mana mempelai laki-laki diantar oleh iring-iringan tanpa orang tua ke rumah mempelai wanita.

7. Madduppa Botting

Madduppa botting adalah tradisi menyambut kedatangan mempelai laki-laki. Mempelai laki-laki akan disambut oleh satu remaja laki-laki dan satu remaja perempuan, dua pakkusu-kusu (perempuan yang sudah menikah), dua pallipa sabbe (laki-laki dan perempuan setengah baya yang merupakan wakil orang tua mempelai pihak perempuan) dan perempuan penebar wenno.

8. Mappasikarawa atau Mappasiluka

Selesainya akad nikah, mempelai pria akan dituntun menuju kamar mempelai wanita untuk melakukan sentuhan pertama. Sentuhan pertama bagi suku Bugis sangat penting dalam keberhasilan rumah tangga.

9. Marola atau Mapparola

Di tahap ini mempelai wanita bersama dengan iring-iringannya melakukan kunjungan balik ke rumah mempelai pria dengan membawa sarung tenun sebagai hadia untuk keluarga mempelai pria.

10. Malluka Botting

Prosesi selanjutnya yaitu malluka botting. Pada prosesi ini baik mempelai wanita dan laki-laki melepaskan busana pengantin dan mengganti pakaiannya. Untuk pihak laki-laki menggunakan kemeja putih panjang dan celana panjang hitam sedangkan perempuan menggunakan rok atau celana panjang, kebaya dan kerudung.

11. Ziarah

Satu hari setelah menikah baik mempelai laki-laki dan perempuan ziarah ke makam leluhur. Kegiatan berziarah merupakan bentuk syukur dan penghormatan atas pernikahan yang sudah berlangsung.

12. Massita Beseng

Prosesi terakhir yaitu massita beseng, artinya kedua keluarga pengantin berkumpul di rumah pengantin perempuan untuk membangun silaturahmi.

Topik Menarik