Kisah Sukses Hotman Paris, Berawal dari Anak Pengusaha Bus Antarkota hingga Menjadi Pengacara Kondang
JAKARTA, celebrities.id Kisah sukses Hotman Paris Hutapea menjadi pengacara kondang sangat menarik untuk dibahas. Hotman dilahirkan dari keluarga pengusaha bus antarkota sampai menjadi pengacara terkenal.
Pria kelahiran 1959 ini seringkali menangani kasus-kasus klien terkenal seperti Manohara Odelia Pinot, Muhammad Nazaruddin, Jennifer Dunn dan lainnya. Dia juga dikenal karena gaya hidupnya yang mewah dan bergelimang harta.
\'Celebrity Lawyers\' ini memiliki ayah yang menjalankan usaha bus antarkota bernama Bintang Utara. Dahulu dia tidak pernah bermimpi menjadi pengacara.
Kisah Sukses Hotman Paris
Hotman mendaftar kuliah hukum di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat. Hotman pun menikmati studinya dan meraih nilai tinggi dan lulus pada 1981. Setelah lulus dari fakultas hukum, salah satu teman dosennya menyuruhnya untuk mendatangi kantor hukum O.C. Kaligis.
Dia pun menaiki bus ke kantor hukum tersebut di kompleks ruko di daerah Glodok untuk melamar pekerjaan. Pria ini pun mendapatkan pengalaman pertamanya beracara di sidang pengadilan saat bekerja di Kaligis. Dia juga sempat bergabung dengan firma pengacara Adnan Buyung Nasution, Nasution Lubis Hadiputranto pada 1982.
Setelah itu, Hotman direkrut oleh Bank Indonesia karena prestasi akademisnya yang tinggi. Namun setelah satu tahun bekerja, dia memutuskan untuk berhenti.
Tidak lama selepas itu dia bekerja di Makarim & Taira S, sebuah firma hukum perusahaan internasional pada 1983. Dia juga melakukan beberapa pekerjaan untuk afiliasi firma Australia, Freehill, Hollingdale & Page pada 1987-1998.
Pada 1999 Hotman meninggalkan Makarim & Taira S untuk mendirikan perusahaannya sendiri, Hotman Paris Hutapea & Partners. Perusahaan ini masih aktif hingga sekarang. Fokus pada litigasi keuangan internasional dan penyelesaian sengketa.
Pada tanggal 15 April 2022, Hotman Paris mengundurkan diri dari Perhimpunan Advokat Indonesia atau Peradi. Kemudian bergabung ke Dewan Pengacara Nasional (DPN) Indonesia.






