Tumbuhkan Rasa Percaya Diri, Anak dengan Down Sindrom Tampilkan Senam Silat

Tumbuhkan Rasa Percaya Diri, Anak dengan Down Sindrom Tampilkan Senam Silat

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 1 November 2022 - 15:56
share

RADAR JOGJA Anak-anak dengan down sindrom tampil membawakan gerakan senam silat di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (1/11). Mereka terlihat ceria dan bersemangat tampil di atas panggung.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Difabel DIJ Ludy Bimasena menjelaskan senam silat ini rutin dilakukan oleh anak-anak dengan down sindrom. Senam ini terdiri dari gerakan-gerakan ringan pencak silat.

Ludy mengatakan pihaknya membentuk tim khusus untuk mengajarkan gerakan senam silat kepada anak dengan down sindrom. Latihan senam silat dilakukan rutin setiap satu minggu sekali. Lokasinya di Kantor Sekretariat Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Sindrom (POTADS) DIJ Prenggan, Kotagede, Kota Jogja.

Menurut Ludy, aktivitas semacam ini penting dilakukan oleh para anak dengan down sindrom. Mereka bisa berlatih menyelaraskan antara suara dengan gerakan.

Jadi maksud kami supaya anak-anak down sindrom pertama mau tampil, percaya diri, dikenal masyarakat, dan mereka bisa mensinkronisasi mendengarkan suara, mengolah rasa, mengolah gerak. Kemudian mereka bisa tahu persis apa itu instruksi, karena ada instrukturnya, jelasnya saat ditemui di Kompleks Balai Kota Jogja, Selasa (1/11).

Anak-anak dengan down sindrom, lanjutnya, memiliki kemampuan yang baik dalam meniru gerakan. Sehingga gerakan-gerakan senam silat bisa dilakukan secara sempurna. Meski demikian, anak dengan down sindrom memiliki mood yang mudah berubah.

Terkadang, inilah yang menjadi kendala baginya. Terutama saat mengajarkan gerakan-gerakan senam silat kepada anak dengan down sindrom.

Memang kebanyakan moody. Seperti tadi ada yang tampil semangat, ada yang tidak mau tampil, ada yang malu-malu bahkan ada yang tidak mau tampil. Tapi bagi kami itu hal yang biasa, itulah anak-anak down sindrom, katanya.

Hingga saat ini, Forkom Difabel DIJ terus menggandeng pemerintah dalam pemenuhan hak-hak anak dengan down sindrom. Tercatat setidaknya ada lebih dari 200 anggota POTADS di DIJ.

Untuk saat ini, POTADS telah ada di 12 kota besar lainnya. Ke depan, Ludy berharap berbagai stake holder baik pemerintah maupun swasta bisa turut serta memberikan perhatian kepada anak-anak dengan down sindrom.

Kalau pemerintah kami yakin sudah memberikan yang maksimal. Tapi implementasinya terkadang belum maksimal. Tugas kami dengan Forkom Difabel DIJ, kami ingin tentunya dapat bersinergi dengan pemerintah. Apabila ada yang belum optimal, kita duduk bersama, ujarnya. (isa/dwi)

Topik Menarik