Jangan Beri Antibiotik jika Anak Demam Tanpa Indikasi, Ini Alasannya
GenPI.co - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melarang orang tua untuk tidak memberi antibiotik kepada anak demam, tetapi tahap ada indikasi.
Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi IDAI dr Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) mengatakan bahwa semua orang harus hati-hati dan waspada dalam penggunaan antibiotik.
"Akhir-akhir ini di negara India juga ada fenomena superbugs. Jadi, bakteri-bakteri itu sudah resisten terhadap penggunaan antibiotik," ujarnya, dilansir dari Antara, Kamis (27/10).
Molly mengatakan, pemberian antibiotik tak rasional, misalnya tidak sesuai indikasi, durasi, serta dosis, dapat mengganggu pertumbuhan atau perkembangan sistem imun tubuh dan perkembangan otak anak.
"Penggunaan antibiotik tidak rasional akan mengganggu perkembangan sistem imun. Kalau sistem imun terganggu maka akan mengganggu perkembangan otak," kata dia.
Menurut Molly, antibiotik akan merusak struktur mikrobiota komensal atau makhluk hidup yang tidak bersifat merugikan, bahkan membunuh mereka.
"Dampak lainnya pada tubuh akibat penggunaan antibiotik tak rasional yakni terjadinya resistensi terhadap jenis antibiotik tertentu,' tuturnya.
Molly mengatakan, petugas kesehatan meresepkan antibiotik pada kondisi infeksi yang sudah terkonfirmasi akibat bakteri berdasarkan hasil pemeriksaan.
Mereka memberikan antibiotik berdasarkan indikasi sehingga dosis yang disesuaikan dengan berat badan, usia, gejala anak untuk mengatasi gejala infeksi tertentu.
Umumnya pada infeksi bakteri yang tidak begitu berat, pemberian antibiotik tidak akan lama, yakni lima sampai tujuh hari.
"Kalau pemberiannya sesuai maka tidak akan mengganggu keragaman, jumlah mikrobiota di dalam usus, sehingga tak akan ganggu daya tahan tubuh anak. Setelahnya, mikrobiota yang didapat dari makanan sehari-hari akan ada lagi," ujar Molly. (ant)
Video heboh hari ini:









