Ciri Gejala Covid Varian Baru, Omicron XBB Yang Mulai Terdeteksi di Indonesia
Indonesia saat ini masih belum benar-benar terbebas dari Covid-19 , subvarian dari Omicron telah ditemukan keberadaannya di Indonesia. Omicron XBB menjadi varian baru yang menyebabkan terjadinya lonjakan Covid-19 di Singapura, dan sebanyak 24 negara juga telah melaporkan adanya varian XBB di negara mereka masing-masing termasuk Indonesia. XBB pertama kali terdeteksi di Indonesia dari transmisi lokal seorang perempuan berusia 29 tahun, yang pulang perjalanan dari Lombok, ditemukan adanya gejala batuk, pilek serta demam. Namun saat ini pasien sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani proses isolasi. Selain adanya gejala yang dialami pasien Covid-19 pada umumnya, ciri gejala Covid varian baru ini juga ditemukan ada beberapa lainnya.
Kronologi Lengkap Dugaan Perselingkuhan Inara Rusli dan Insanul Fahmi, Suami Wardatina Mawa
Pemerintah dengan adanya temuan Covid varian baru ini menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran semakin masif, selain itu juga diharapkan masyarakat mau berperan aktif untuk melapor apabila merasakan gejala yang dianggap sebagai ciri gejala Covid varian baru ini, agar mendapatkan penanganan khusus.
Berdasarkan laman Prevention, Omicron XBB ini memiliki tanda atau gejala yang kurang lebih sama dengan subvarian Omicron yang lain seperti sebelumnya, antara lain:
Tentunya jika kamu merasakan gejala diatas, segera lakukan tes Covid-19 untuk memastikan, sehingga bisa tercatat dan ikut berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan pandemi yang kembali menyerang ini.
Kemenkes mengungkapkan jika varian baru dari Omicron ini memiliki tingkat penularan yang sama cepatnya dengan varian Omicron lain yang sudah lebih dulu ada, tetapi memiliki potensi fatal yang lebih rendah dibandingkan subvarian Omicron sebelumnya, atau varian dari Covid-19 lain.
Meski memiliki resiko fatal yang rendah, Kemenkes tetap mengingatkan agar masyarakat tetap waspada serta tetap menjalankan protokol kesehatan, karena hingga saat ini negara masih belum bisa menjamin aman dari pandemi Covid-19, karena mutasi dari varian-varian yang ada masih bisa terjadi.










