Review "Blonde", Biopik Marilyn Monroe Rasa Psychological Horror

Review "Blonde", Biopik Marilyn Monroe Rasa Psychological Horror

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 1 Oktober 2022 - 15:42
share

Pada tanggal 28 September kemarin, Netflix baru saja merilis film biopik tentang Marilyn Monroe, legenda sex icon Hollywood yang diberi judul Blonde .

Dibintangi oleh artis Latin yang sedang naik daun, Ana de Armas, film berdurasi 2 jam 46 menit ini menyajikan kisah fiksional tentang kehidupan Marilyn Monroe, tragedi masa kecil, awal kariernya sebagai aktris, era keemasannya di Hollywood, hingga keruntuhan mental di akhir hayatnya.

Dengan rating 17+, seperti apakah sepak terjang Marilyn Monroe dalam film biopik Blonde ini? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Akting yang Memukau dan Pengalaman Sinematik yang Artistik

blonde
Coba tebak, mana Marilyn Monroe yang asli?

Oke, mari kita mulai dengan yang positifnya terlebih dahulu. Ana de Armas di sini benar-benar tampil luar biasa dan penuh totalitas dalam menghayati peran. Ia dengan piawai membawakan sosok Marilyn dengan begitu sensual, rapuh, misterius, sekaligus brilian secara bersamaan.

Ana tak ragu memamerkan kemolekan tubuhnya di depan kamera dan berhasil menciptakan aksen suara sensual yang sedikit mendesah ala Marilyn Monroe. Transformasinya sebagai Marilyn Monroe, seorang kulit putih berambut blonde cukup fenomenal, mengingat Ana aslinya memiliki darah latino.

Selain Ana, deretan aktor lainnya seperti Julianne Nicholson, Bobby Cannavale, Adrien Brody, hingga Xavier Samuel juga menyajikan akting yang tergolong apik. Tetapi roh utama dari film ini tetap jatuh kepada Ana de Armas yang sukses menyihir dan meyakinkan penonton bahwa yang mereka lihat di layar adalah Marilyn, bukan Ana.

Andrew Dominik selaku sutradara juga tampil bagaikan seorang maestro yang sedang membuat mahakarya seni di layar kaca. Ia terus menerus bermain dan bereksperimen dengan sinematografi sepanjang film, seperti aspect ratio yang berubah-ubah, tonal shift pada beberapa segmen dari monokrom ke warna dan sebaliknya, hingga penangkapan emosi para aktor yang terasa real lewat kamera.

Setiap adegan seolah diracik dengan penuh gaya dan berbagai efek visual yang memukau bak mimpi, memancing imajinasi sekaligus emosi mereka yang menyaksikan.

Banyak Gaya, Minim Esensi dan Alur Cerita

blonde netflix
Semua adegan dibuat semirip mungkin aslinya

Meski hal-hal di atas terdengar mengagumkan, ada banyak hal buruk dalam film Blonde yang menyebabkan kami sulit memberikan nilai tinggi pada biopik fiksional yang satu ini.

Pertama, jalinan cerita yangmendekati aneh dan berpotensi membingungkan. Andrew Dominik sendiri mengakui dalam sebuah interview bahwa tidak ada story sense di balik style yang ia gunakan. Jadi, alih-alih disebut film, Blonde rasanya lebih tepat digambarkan sebagai sekumpulan adegan artistik tanpa logika ataupun esensi di dalamnya.

Perubahan warna dari monokromatik ke warna-warni seolah dilakukan sesuka hati sang sutradara tanpa ada arti tertentu. Padahal, perubahan warnaseperti ini umumnya digunakan sebagai visual cue yang memiliki arti mendalam bagi sebuah film, sehingga lebih meninggalkan kesan bagi penonton, contohnya seperti di film Memento (2000) atau Sin City (2005).

Lalu, banyaknya adegan nudity yang tidak perlu di dalamnya. Meski kaum adam tentunya akan senang-senang saja melihat pemandangan indah yang tersaji, tapi hal ini tentu mengurangi nilainya sebagai sebuah film berkualitas.

Banyak adegan yang sebenarnya efeknya sama saja jika dilakukan secara telanjang ataupun berpakaian, hingga membuat berpikir apakah semua ini jangan-jangan hanya akal-akalan sang sutradara untuk memanfaatkan kemolekan Ana de Armas.

Durasi yang panjang juga tidak mampu membuat penonton lebih memahami inti cerita, karena banyak plot yang muncul namun dibiarkan menggantung, seolah terlupakan begitu saja tanpa pernah dibahas atau dijelaskan lebih lanjut di adegan-adegan berikutnya.

Yang paling mengejutkan tentunya adalah perubahan tonal shift di pertengahan film. Meski awalnya terasa seperti layaknya biopik pada umumnya yang menyerupai drama, Blonde dengan cepat berubah menjadi psychological horror berkat berbagai adegan-adegan surreal yang ditampilkan dari sudut pandang Marilyn Monroe.

Eksploitasi Marilyn Monroe

blonde1
Marilyn Monroe sang sex icon Hollywood

Selain itu, cara Andrew Dominik menggambarkan Marilyn Monroe di film ini pun patut dikritik. Bukannya mengubah citra Marilyn Monroe yang dikenal sebagai dumb blonde dan sex bomb , film ini justru malah memperkuat imej tersebut.

Padahal, Marilyn Monroe yang asli merupakan seorang aktris brilian yang jauh dari kesan bodoh. Imej dumb blonde tersebut merupakan sebuah persona yang dirancang secara hati-hati agar dia dapat sukses secara komersil, karena hal itulah yang disukai publik Hollywood pada saat itu.

Memang, film Blonde berhasil memperlihatkan kalau Marilyn Monroe merupakan alter ego dari Norma Jeanne (nama asli Marilyn Monroe), tapi film ini gagal total dalam memperlihatkan sisi lain yang brilian dari Marilyn.

Banyak kritikus yang beranggapan bahwa sang sutradara berusaha terlalu keras untuk mengubah citra Marilyn sebagai sex bomb , namun malah terjebak dengan hal itu sehingga akhirnya yang ia lakukan hanya mengeksploitasi dan mencoreng nama besar dari Marilyn Monroe saja.

***

Pada akhirnya, kekuatan dan hal positif dari film ini tidak mampu menyelamatkannya dari rating buruk. Mungkin itu sebabnya review untuk film Blonde ini di internet amat terpolarisasi.

Mereka yang terpikat dengan performa akting para bintang dan gaya visualnya akan memberi nilai tinggi, sementara mereka yang kecewa dengan penggambaran Monroe dan menikmati film sebagai sebuah cerita yang utuh umumnya akan memberi nilai rendah pada film ini.

Bagi yang penasaran, kamu bisa menyaksikan Blonde di layanan streaming Netflix mulai tanggal 28 September 2022. Jangan lupa untuk membagikan pengalaman dan review -mu sendiri kepada kami setelah menonton, ya!

RATING

5/10


Dapatkan berita gaming dan informasi menarik lainnya seputar dunia game, esports, film, anime, dan lainnya hanya di UP Station.

Bagi kalian yang mau top-up game kesayangan kalian bisa langsung kunjungiUniPin! Proses cepat dan harga murah!

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan berita gaming lainnya di akun sosial media kami:
Facebook :UP Station Indonesia
YouTube :Upstation Media
Twitter :@Upstationmedia
Instagram :@upstation.media

YukgabungdigrupDiscord kami!
Discord :UniPin Official Community

Topik Menarik