Menyayat Hati! Tak Bisa Berjalan Sejak Lahir, Balita Asal Labuan ini Butuh Uluran Tangan

Menyayat Hati! Tak Bisa Berjalan Sejak Lahir, Balita Asal Labuan ini Butuh Uluran Tangan

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 19 September 2022 - 12:58
share

PANDEGLANG , iNewsCilegon . id - Sungguh menyayat hati nasib Muhammad Dika (5), anak dari pasangan Dewi Roslia (43) dan Toni (36), warga Kampung Panguseupan Rt/Rw. 03/04 Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, hanya tergolek tak berdaya karena tak bisa berjalan.

Dewi Roslia mengatakan, Muhammad Dika dilahirkan di RSUD Cikoneng Pandeglang pada 03 Maret 2018, secara Secar. Namun ketika hendak pulang Dika tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga membiru.

Dika dilahirkan di rumah sakit Cikoneng Pandeglang dengan cara disecar (gratis) tanpa biaya apapun, namun ketika hendak pulang tiba-tiba Dika kejang sampe biru bibirnya, akhirnya dirawat selama 10 hari disana (RS Cikoneng) sementara saya disuruh pulang, ungkap Dewi, kepada tim iNewsCilegon.id. Senin (19/9/2022).

Dewi menuturkan, tidak ada keanehan atau pun kejanggalan apapun selama mengandung anak ke empatnya itu.

Dika ini anak ke empat, selama proses kehamilan biasa aja sama seperti anak-anak saya yang lainnya, jadi gak ada keanehan ataupun kejanggalan, hanya saja ketika memasuki bulan lahir saya tidak merasakan mulas atau kontraksi layaknya orang yang hendak melahirkan, kata Dewi.

Dewi mengaku, selama ini sudah berupaya mengobati anaknya itu ke sejumlah pengobatan, baik alternatif maupun Puskesmas.

Untuk pengobatan saya sudah berusaha semampu saya, ke Pengobatan Alternatif, ke tukang urut, bahkan sempat diikutkan terapi di Puskesmas Labuan selama hampir 1 tahun, namun tidak ada perkembangan yang berarti, sempat juga diperiksa ke sebuah klinik di Labuan hasil diagnosanya tidak ada gejala penyakit apapun kata dokternya, jelasnya.

Bahkan kata Dewi, akibat biaya berobat Dika yang tak sedikit dirinya kini terlilit hutang, hal itu karena kondisi ekonomi yang tak memadai.

Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari aja kesulitan, suami saya hanya buruh dan tidak punya pekerjaan tetap siapa yang butuh tenaga aja, kadang mah sama sekali gak kerja, sementara saya hanya jualan kecil-kecilan alakadarnya, rumah juga ngontrak, ujarnya.

Dewi menambahkan, sejak usia Dika masih bayi hingga saat ini dirinya belum menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Alhamdulillah selama ini saya belum dapat bantuan apapun, baik dari pemerintah Desa, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten, ujarnya.

Dewi berharap, dirinya mendapat bantuan untuk mengobati anaknya agar bisa berjalan sesuai usianya.

Saya suka nangis tiap kali melihat anak saya bermain didepan rumah dengan cara ngangsrod (ngesot), sakit rasanya seolah-olah jadi tontonan orang-orang, semoga anak saya ada yang bantu karena selama ini gak pernah dapat bantuan sosial apapun baik PKH, BPNT maupun yang lainnya, pungkasnya.

Topik Menarik