5 Cerita Dongeng Pendek Anak Sebelum Tidur dan Bermakna

5 Cerita Dongeng Pendek Anak Sebelum Tidur dan Bermakna

Berita Utama | BuddyKu | Jum'at, 16 September 2022 - 08:30
share

JAKARTA, celebrities.id - Sebelum beristirahat malam hari ada satu aktivitas lagi yang harus dilakukan oleh para ibu yaitu bercerita dongeng singkat untuk anak sebelum tidur. Hal itu kerap dilakukan banyak ibu di Indonesia supaya anak tidak rewel dan merasa nyaman sehingga cepat tertidur pulas.

Dengan begitu sang ibu juga akan senang dan bisa bernafas lega untuk beristirahat dengan tenang. Berikut ini Celebrities.id telah merangkum dari beberapa sumber, Selasa (13/09/2022) untuk kamu terkait beberapa contoh cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. Apa saja? berikut ulasanya.

Cerita Dongeng Pendek Anak Sebelum Tidur

1. Asal Mula Kucing dan Anjing Bermusuhan

Seorang penjahit baju memiliki dua ekor hewan peliharaan yang sangat cantik, seekor anjing dengan bulu lebat dan seekor kucing yang menggemaskan. Anjing dan kucing saling menyayangi seperti saudara. Ketika penjahit mendapat bayaran dari jasa menjahitnya, anjing dan kucing mendapat bagian makanan enak.

Anjing diberi beberapa tulang yang enak dan kucing mendapat bagian ikan, makanan favorit keduanya. Pada suatu hari si penjahit menderita sakit. Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Semua pesanan celananya terabaikan karena penjahit benar-benar tidak bisa menyelesaikan jahitannya.

Anjing dan kucing diminta penjahit untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti mengambilkan segelas susu, mengambilkan obat penjahit, dan beberapa pekerjaan mudah yang dapat dilakukan oleh anjing dan kucing.

Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)
Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)

Kucing yang malas merasa keberatan dengan penjahit yang kerap meminta tolong padanya. Ia berpikir, kini penjahit sudah tidak memberinya makanan. Jadi untuk apa ia membantunya. Sementara anjing memiliki pemikiran yang berbeda, selama ini penjahit telah merawatnya dari kecil serta memberinya makanan enak setiap hari. Kini penjahit membutuhkannya, sudah sepantasnya anjing membantu penjahit.

Semakin lama kondisi penjahit semakin memburuk. Anjing merasakan kepedihan yang teramat sangat. Sesekali ia menjilat kaki tuannya berharap ia bisa bermain seperti dulu lagi. Namun, setiap kali ia menjilat kaki tuannya, setiap itu pula ia semakin merasa kecewa karena kaki tuannya yang lemah tidak bergerak lagi.

Sebaliknya, kucing malah semakin merajalela. Apa pun makanan yang tersedia, dilahapnya. Ia pun lebih memilih bermain bersama teman-temannya ketimbang bersama tuannya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan kondisi penjahit yang semakin memburuk.

Hingga suatu hari, penjahit meninggal dunia. Anjing sangat sedih, ia seperti kehilangan arah. Di rumah penjahit yang kini sudah tidak ditinggali oleh pemiliknya, anjing hanya bisa duduk termenung di sisi mesin jahit yang tidak terpakai lagi. Bahkan ia sudah berhari-hari tidak makan. Anjing kerap mendatangi tempat tidur penjahit, berharap yang ia cari berada di sana. Namun, tak pernah tampak, karena penjahit sudah pergi untuk selamanya.

Bahkan anjing dan kucing kerap memperebutkan makanan karena sudah tidak ada yang membagi makanan mereka lagi. Melihat anjing yang selalu memikirkan penjahit, kucing pun merasa risih. Ia pun berniat mengusir anjing.

Suatu malam saat anjing tidur, kucing memakai mantel bulu milik anjing. Hingga ia menjadi mirip sekali dengan anjing. Kemudian ia mencuri makanan tikus. Tikus-tikus pun mengira anjing yang melakukannya.

Tikus-tikus dan kucing mengusir anjing, namun anjing yang merasa dikhianati kucing, berkata pada kucing dengan sangat marah.

Kini pertemanan kita berakhir. Jika kau lebih memilih mengusirku dari sini, aku berjanji anak cucuku tidak akan mau tinggal di rumah yang terdapat anak cucumu.

Tidak lama kemudian, tikus juga merasa sangat risih dengan keberadaan kucing. Mereka ingin hanya kelompok tikus yang menghuni rumah itu. Salah satu tikus memakai mantel bulu kucing, hingga ia terlihat seperti kucing lalu kemudian mencuri makanan para tikus. Keesokan harinya tikus-tikus yang mengira makanan mereka dicuri kucing, mengusir kucing itu.

Itulah mengapa anjing dan kucing hingga kini bermusuhan. Jika di suatu rumah terdapat anjing dan kucing, mereka kerap bertengkar karena mereka tidak ingin tinggal bersama. Sama halnya dengan kucing dan tikus yang juga saling bermusuhan.

2. Kisah Beruang dan Ibunya

Seekor beruang kecil hidup di hutan dalam kondisi berbeda dengan beruang kebanyakan, ia terlahir dengan tubuh yang tidak sempurna.

Beruang kebanyakan memiliki dua tangan untuk mencakar dan dua kaki. Sementara anak beruang yang satu ini tidak memiliki telapak tangan, sehingga ia tidak bisa mencakar apa pun.

Sejak lahir hingga usianya menginjak remaja, beruang kecil selalu bersama ibunya. Ia selalu menerima ejekan dari beruang lain ataupun hewan hutan yang lain.

Hai beruang tanpa tangan, bisakah sekali saja kulihat kau berjalan tanpa ibumu? tanya anak harimau, ibu beruang memperingatkan anaknya untuk tidak menggubris ejekan hewan lain.

Ibu beruang khawatir jika anaknya sendiri, ia tidak akan bisa melindungi dirinya jika ada hewan yang ingin memangsa. Namun, beruang yang dikucilkan merasa sedih karena setiap hari ia harus mendengar ejekan teman-temannya.

Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/rawpixels)
Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/rawpixels)

Saat asik berjalan-jalan di hutan, beruang kecil menemukan sebilah pisau yang ditinggalkan seorang pemburu. Ia pun mengambil pisau itu dan meminta ibunya mengikatkan pisau itu pada tangannya. Dengan menggunakan akar pohon, pisau itu melekat kuat di tangan beruang.

Saat teman-temannya mengejek beruang, ia lalu menunjukkan pisau tajam yang berada di tangannya. Beruang juga menunjukkan dengan pisau itu ia dapat mencakar pohon di hadapannya, kulit pohon yang ia cakar tercabik-cabik. Hewan-hewan yang semula mengejeknya kini membisu, walaupun beruang tidak memiliki telapak tangan, ia merupakan beruang yang hebat.

Maafkan kami, Beruang, tak seharusnya kami berlaku buruk padamu ujar anak harimau.

Kau beruang yang hebat, maukah kau menjadi teman kami? tanya anak singa.

Kami semua memiliki kekurangan, ujar anak serigala.

Aku tidak membenci kalian semua, aku juga sudah menganggap kalian adalah teman-temanku. Namun. aku ingin selalu bersama Ibu agar kami dapat saling menjaga. Kita semua sama, memiliki kelebihan dan kekurangan. Aku mohon pada kalian, teman-temanku. Berhentilah menghina hewan lain.

Semua terdiam mendengar perkataan beruang, ia pun berlalu bersama ibunya.

3. Kisah Burung Bangau yang Pandai Menari

Di sebuah tepian sungai yang ditumbuhi banyak rerumputan, ada seekor bangau yang suka sekali menari. Sehari-hari, yang ia lakukan hanyalah mengentakkan kaki-kakinya yang jenjang ke rerumputan basah dan menggoyang-goyangkan lehernya.

Suatu hari saat tengah asyik menikmati tariannya, ia mendengar beberapa suara kecil seolah sedang marah pada dirinya. Bangau pun menghentikan tariannya seketika dan mencari asal suara. Bangau menemukan koloni semut yang menempel pada kakinya, ternyata ia tidak sengaja menginjak rumah semut. Rumah semut hancur, semua semut dan makanannya ikut terinjak.

Uups maafkan aku sahabat-sahabatku, aku tidak sengaja menginjak rumah kalian.

Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)
Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)

Apa kau tidak bisa menari di tempat lain? Kami sudah bekerja keras mengumpulkan makanan sebelum musim hujan tiba. Kami juga berusaha memperbaiki rumah kami agar tidak terseret air hujan. Namun, dengan sekali hentakkan kakimu saja, rumah kami beserta isinya hancur.

Bangau merasa sangat bersalah. Dilihatnya semut-semut kecil di bawah kakinya. Mereka bekerja dengan sangat keras mencari makanan dan menggotong makanan tersebut bersama-sama. Mereka juga memperbaiki sarang agar bisa menjadi tempat tinggal yang baik sebelum musim kemarau berakhir.

Bangau pun mencari cara agar dapat memperbaiki kesalahan. Jika ia tidak membantunya, semut tidak akan punya cukup waktu untuk memperbaiki sarang dan mencari makanan untuk persediaan musim hujan.

Tunggu sebentar, aku akan mengganti semua sarang dan makananmu. Bangau melesat cepat dengan kaki jenjangnya, ia mencari apa pun yang dapat dijadikan sarang semut. Namun, ia tidak menemukan benda apa pun yang bisa menjadi sarang untuk para semut.

Bangau kehabisan akal, ia hanya berputar-putar di sekitar sungai dan tidak menemukan apa pun. Begitu pula dengan makanan semut, ia bingung harus dengan apa mengganti makanan mereka yang telah hancur terinjak itu. Ia pun kembali pada semut yang menunggu bangau dan keheranan dengan sikap bangau yang hanya berputar-putar.

Maafkan aku semut, aku tidak bisa menemukan apa pun untuk membuat sarangmu. Namun, karena aku sudah berbuat salah, kau dapat tinggal di rumahku dan aku akan bekerja keras mencarikan makanan untukmu selama musim hujan.

Sejak saat itu bangau belajar dari semut untuk selalu bekerja keras dan membagi waktu antara menari dan bekerja.

4. Kisah Belalang dan Semut

Pada suatu hari musim panas yang cerah di sebuah lapangan, seekor belalang sedang melompat-lompat.

Seekor semut pun lewat dengan susah payah membawa sebatang jagung yang dibawa ke sarangnya. Belalang mengundang semut untuk duduk mengobrol dengannya.

Tetapi semut menolak dan mengatakan, "Saya menyimpan makanan untuk musim dingin. Kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama?" tanya semut kepada belalang.

Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)
Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/brgfx)

Belalang pun menjawab, "Hah?! Mengapa repot-repot tentang musim dingin?" kata belalang. Belalang merasa yakin jika dirinya punya cukup makanan saat ini.

Tapi semut terus berjalan dan bekerja keras mengumpulkan makanan. Akhirnya, ketika musim dingin tiba, belalang menemukan dirinya sekarat karena kelaparan. Sementara itu, melihat semut membagikan jagung dan biji-bijian dari gudang mereka. Kemudian belalang mengerti bahwa hal yang seharusnya dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik.

5. Kisah Burung Hantu dan Belalang

Di suatu hari, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu pemarah dan juga galak. Apalagi jika ada yang mengganggu tidurnya di siang hari. Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga, katak, tikus, dan juga kumbang untuk dimakan.

Pada sore hari di musim panas, burung hantu tidur lelap di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang sedang bernyanyi. Burung hantu terganggu akan hal itu dan meminta belalang untuk pergi dari sana.

Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/rawpixels)
Cerita dongeng pendek anak sebelum tidur. (Foto: Freepik/rawpixels)

Hei, pergi dari sisi kau belalang! Apa kamu tak punya sopan santun mengganggu tidur orang yang sudah tua?

Namun, belalang menjawab hal itu dengan nada kasar bahwa ia juga memiliki hak atas pohon tersebut. Bahkan, ia bernyanyi dengan suara yang lebih keras. Burung hantu menyadari bahwa berdebat pun tidak akan ada gunanya. Sementara siang hari matanya masih rabun sehingga ia tidak bisa memberi hukuman kepada belalang tersebut.

Akhirnya, burung hantu berfikir mengenai cara untuk menghukum sang belalang. Ia pun menengokkan kepalanya ke lubang pohon dan berkata dengan sangat ramah.

Hai belalang, jika aku terus bangun aku pasti mendengar kamu bernyanyi. Tahu tidak, ada memiliki anggur di sini. Jika kau mau, kesinilah. Dengan memakan anggur ini, suaramu akan seperti Apollo karena ini kiriman dari Olympus.

Akhirnya, sang belalang terbawa hanyut oleh rayuan dan pujian burung hantu. Akhirnya ia melompat ke sarang tersebut dan karena burung hantu sudah langsung bisa melihat belalang dengan matanya, maka belalang langsung diterkam serta dimakan oleh burung hantu.