Film Mencuri Raden Saleh, Ini Sejarah Lukisan Raden Saleh

Film Mencuri Raden Saleh, Ini Sejarah Lukisan Raden Saleh

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 19 Agustus 2022 - 18:55
share

Film terbaru dari produksi Visinema Pictures, Mencuri Raden Saleh akan tayang pada 25 agustus 2022. Film ini dibintangi oleh banyak artis-artis muda, seperti Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Ari Irham, dan Aghniny Haque.

Film bertemakan action-heist ini bercerita tentang Piko (Iqbal Ramadhan) yang berencana untuk mencuri dan memalsukan sebuah lukisan bersejarah yang diciptakan oleh pelukis Raden Saleh. Hal tersebut ia lakukan demi sang ayah yang sedang mendekam di jeruji besi.

Piko pun tidak sendirian, ia dibantu oleh Sarah (Aghniny) seorang atlet, Gofar (Umay) seorang mekanik, Tutuk (Ari) seorang pembalap liar, dan Fella (Rachel) adalah bandar judi. Ucup (Angga) adalah seorang hacker.

Namun, siapa Raden Saleh?

Raden Saleh, atau yang juga dikenal sebagai Raden Saleh Sjarif Boestaman, lahir di Terboyo, Semarang pada tahun 1811. Ia adalah keturunan keluarga bangsawan Arab-Jawa. Ayahnya, Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, keturunan Arab, memberinya darah Arab. Ibunya, Mas Adjeng Zarip Hoesen, penduduk asli Semarang, memberinya darah Jawa.

Awalnya, Raden Saleh bersekolah di sekolah umum atau sukarela. Di sekolah inilah kecintaannya pada seni lukis pertama kali dimulai. Raden Saleh memiliki reputasi sebagai orang yang sangat ramah ketika dia masih muda. Ia mampu berbaur dengan institusi elit Hindia Belanda dan budaya Belanda karena keramahannya.

AAJ Payen bertemu Raden Saleh dan mulai mengajarinya melukis. Payen menemukan bakat seni Raden Saleh saat ia belajar. Agar Raden Saleh belajar seni rupa di Belanda, Payen mendesak pemerintah kolonial Belanda untuk mengirimnya ke sana.

Raden Saleh pun berangkat ke Eropa tahun 1829. Disana ia mengembangkan bakatnya selama dua tahun. Pada tahun 1840, Raden Saleh mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan lukisan pertamanya di Den Haag dan Amsterdam.

Karya-karya Raden Saleh pun semakin bagus dan diakui oleh masyarakat di sana. Sebagian aryanya terinspirasi dari Ferdinand Victor Eugene Delacroix, seorang tokoh romantisme terkenal di eropa. Kemudian, Raden kembali ke Hindia Belanda pada tahun 1852.

Raden Saleh memamerkan banyak karyanya yang menampilkan romantisme itu sendiri dan dipengaruhi oleh gaya romantis Delacroix. Lukisan karya Raden Saleh seringkali menggambarkan narasi yang menyindir, dramatis, hidup, dan pedih.

Gambaran sejarahnya adalah Diponegoro ditangkap. Raden Saleh menggambarkan pengkhianatan Belanda terhadap Pangeran Diponegoro dalam karya seni tersebut. Seniman Belanda Nicolaas Pieneman sebelumnya pernah menciptakan lukisan Penangkapan Diponegoro pada tahun 1835. Raden Saleh melakukan beberapa perubahan, meskipun tampaknya ia tidak setuju dengan hasilnya.

Pieneman dan Saleh masing-masing menceritakan kejadian tersebut secara berdampingan. Saleh menggambarkan wajah Pangeran Diponegoro sebagai wajah yang keras dan menahan amarah, sedangkan Pieneman menggambarkan wajah Diponegoro yang terlihat lesu. Setelah selesai pada tahun 1857, Saleh mempersembahkan karyanya kepada Raja Willem III di Den Haag, yang kemudian menyumbangkannya kembali ke Indonesia pada tahun 1978. Raden Saleh meninggal pada 23 April 1880 karena penyakit penyumbatan di sekitar jantungnya.

Karya-karya Raden Saleh saat ini dihargai dengan nilai yang fantastis. Mengapa Demikian? Raden Saleh merupakan sosok yang sangat detail, Bahkan lipatan pakaian terlihat dalam lukisan Raden Saleh karena tingkat detailnya yang tinggi. Raden Saleh juga sangat memperhatikan kehalusan warna. Ciri khas Raden Saleh adalah ia konsisten melukis satu karakter dengan wajahnya sendiri. Biasanya ada satu wajah yang dapat dikenali dari setiap karya seni.

BINT#3

Topik Menarik