Bacaan Wirid Pendek Sesudah Sholat Fardhu
JAKARTA, celebrities.id Wirid pendek merupakan amalan yang dianjurkan setelah sholat lima waktu. Wirid merupakan bagian dari dzikir yang diucapkan sesudah sholat.
Umat Islam dianjurkan untuk meluangkan waktu sebentar untuk berdzikir. Adapun bacaan wirid terdiri dari kutipan-kutipan Alquran yang ditetapkan untuk dibaca. Para ulama telah sepakat tentang kesunahan dzikir setelah salat yang didukung oleh banyak hadits sahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.
Berikut ini celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber, Sabtu (30/7/2022), terkait bacaan wirid pendek sesudah sholat fardhu.
Bacaan Wirid Pendek
Setelah mengerjakan sholat lima waktu, Rasulullah SAW membaca wirid pendek sebagaimana dalam hadits berikut ini.
Jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Kata Walid; maka kukatakan kepada Auzai Lalu bagaimana bila hendak meminta ampunan? Jawabnya; Engkau ucapkan saja Astaghfirullah, Astaghfirullah. (HR.Muslim : 931)
Setelah membaca wirid pendek tersebut, Rasulullah melanjutkan bacaan berikut ini.
Laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai`in qadiir, allahumma laa maania limaa athaita walla muthiya limaa manata walaa yanfau dzal jaddi minkal jaddu
Artinya: Tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia yang mempunyai kekuasaan dan segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat kekayaan dan harta benda dari-Mu bagi pemiliknya. (HR.Bukhari : 5855)
Setelah membaca wirid tersebut, disunahkan untuk melanjutkan dzikir sebagai berikut.
Laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qodiir.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa nabudu illa iyyaah. Lahun nimah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.
Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.
Artinya: Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.
Setelah selesai membaca bacaan wirid di atas, disunahkan untuk melanjutkan dengan bacaan tasbih, tahmid, dan takbir.
Subhanallah (33x)
Al hamdulillah (33x)
Allahu akbar (33x)
Laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: Maha Suci Allah (33x), segala puji bagi Allah (33x), Allah Maha Besar (33x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.
Setelah membaca keseluruhan bacaan wirid di atas, disunahkan untuk melanjutkan membaca ayat kursi sebanyak 1x.
.
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta\'khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahu maa fis samawati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa\'u \'indahuu illaa bi idznih. Ya\'lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min \'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi\'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhuma Wahuwal \'aliyul \'azim."
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain dia, yang maha hidup, yang terus menerus mengurus (makhluknya), tidak mengantuk dan tidak tidur, miliknya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisinya tanpa izinnya. dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmunya melainkan apa yang dia kehendaki, kursinya meliputi langit dan bumi. dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan dia maha tinggi, maha besar.
(Diriwayatkan oleh An-Nasai no.9928 dan Ath-Thabrani no7532, dan haditsnya dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami no.6464).
Setelah itu ditutup dengan membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq dan surat An-Naas. (Diriwayatkan oleh Abu Daud no.1523, dan haditsnya dishahikan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah dalam Shahih Abu Daud).









