11 Contoh Teks Anekdot Singkat Komedi
JAKARTA, celebrities.id - Contoh teks anekdot singkat kerap digunakan dalam keseharian karena berisi teks ini padat dan penuh lelucon. Ceritanya yang singkat, lucu dan menghibur menjadikan ciri khas dari contoh teks anekdot itu sendiri. Biasanya teks ini berupa sindiran atau kritik terhadap situasi dan kondisi bidang sosial, hukum, lingkungan, maupun bidang politik.
Sehingga dalam pembuatan teks anekdot ini diperlukan keahlian yang khusus dan memiliki humor yang cukup tinggi. Cerita ini umumnya berupa pengalaman yang berdasarkan pengalaman pribadi seseorang yang akan dibuat sehumor mungkin. Teks anekdot sering kali muncul di majalah, koran, buku atau media lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh teks anekdot yang bisa kamu nikmati.
Contoh Teks Anekdot Singkat
1. Sholat Tarawih ke Masjid
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Eps 10: Shilla Desak Rafki Bersumpah Tak Akan Cinta pada Ayuna
Adzan Isya berkumandang, Joni dan Jono belum berangkat karena menunggu Akmal.
Joni bertanya. Menurutmu Akmal bakal datang, tidak?
Dia pasti datang, sebab dia yang mengajak kita tarawih di masjid. Jawab Jono.
Sekitar 10 menit mereka melihat Akmal datang dengan cara berjalan yang aneh.
Joni bertanya,Kamu kemana saja dan kenapa jalanmu aneh?
Akmal menjawab, Aku mau tarawih lah. Kan kata Pak Ustadz setiap langkah kaki ke masjid menjadi pahala. Jadi aku berjalan sedikit-sedikit biar pahalaku banyak, begitu!
Terserah kamu, kami berdua mau pulang lagi ke rumah. Joni dan Jono pergi meninggalkan Akmal.
2. Cerita Ulangan Harian
Roni pulang dari sekolah siang hari itu dengan wajah lesu, kemudian Ibu bertanya tentang ulangannya.
Bagaimana ulangannya, Roni? tanya Ibu.
Roni dapat 10 soal tapi cuma 1 soal yang jawabannya betul, Bu, jawab Roni.
Gak apa-apa yang penting Roni sudah isi semua soalnya, ibu menghibur Roni.
Maksudnya, Roni cuma mengerjakan satu soal dan yang sembilan lagi enggak, tutur Roni takut dan wajah Ibu jadi memerah.
3. Tulis Benar
Jajang dipanggil Ibu Yani ketika jam istirahat sekolah.
Jajang, Ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar, kata Ibu Yani sambil menunjukkan kertas ulangan Jajang.
Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Disana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan Benar. Jadi, saya tulis jawaban benar di esai. Jajang pintar kan, Bu?
4. Berbagi Buku
Pagi ini Ibu Yana memberikan satu buah buku untuk dua orang siswa.
Anak-anak, sekarang kalian berbagi buku. Jadi masing-masing bisa belajar bersama, kata Ibu Yana.
Bu, saya sudah membagi bukunya! Seru Lia dengan memperlihatkan buku paket disobek jadi dua. Buat saya satu, buat Via satu.
Liaaa!!!
5. Order Online
Customer: Siang Mba, saya mau pesan, boleh?
Shoppa: Oh iya tentu boleh dong Mas, silahkan mau pesen apa? dan berapa jumlahnya?
Customer: Oh, maksud saya bukan mau pesen barang Mba
Shoppa: Kok gitu? Terus mau pesan apa mas?
Customer: Jadi saya cuma mau pesan sama Mbak, jangan lupa makan, jagakesehatan, dan inget sholat lima waktu ya.
Shoppa: Hmmm *senyum-senyum tapi kesel*
6. Pengemis
Alkisah ada seorang anak muda yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi sepulang kerja. Tiba-tiba seorang pengemis tua menghampirinya.
Pengemis: Permisi mba, saya minta sedekahnya mba.
Anak muda tersebut lalu merogoh kantong celananya tetapi tidak menemukan uang. Dia kemudian mengambil dompetnya di tas dan mengambil uang 20 ribu di dalam dompetnya.
Anak muda: Ini pak, saya minta kembalian 10 ribu ya pak.
Pengemis tersebut lalu mengambil kembalian.
Pengemis: Ini kembaliannya, mba.
Anak muda itu terkejut ketika sang pengemis malah memberinya 15 ribu.
Anak muda: Kok kembaliannya 15 ribu, pak?
Pengemis: Iya, nggak apa-apa, mba. Itung-itung saya sedekah ke mbanya.
7. Jawaban Susah
Suatu hari ketika ulangan akhir semester ganjil di SD Sukamaju sedang berlangsung, Bu Ika sedang mengawasi mereka.
Ujian sudah dimulai sejak dua puluh menit yang lalu dan suasana ruangan terlihat tegang. Bu Ika pun berkeinginan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih rileks
Bu Ika: Bagaimana anak-anak, Mudah bukan soalnya?
Murid-murid: Mudah kok, Mudah banget malah bu Guru.
Bu Ika: Syukur Alhamdulillah jika memang gampang-gampang semua
Revan: Mudah sih bu soalnya, tetapi jawabannya susah
Bu Ika: Kok bisa sih, emang kamu tidak belajar apa Revan?
Chris: Kalau Revan sih gak pernah belajar bu, lha tiap malam ngajakin mabar Free Fire.
Bu Ika: Pantesan.
8. Gado-gado
Suatu hari yang cerah, ada seorang tukang gado-gado berdagang di depan SMA Ceria dari pagi hingga siang (sudah terbiasa jualan). Pada jam 12 siang, biasanya dia menyusuri rel kereta sebagai jalan pintas untuk pergi ke lokasi dagang berikutnya, yaitu Pasar Nangin. Namun hari itu kebetulan dagangannya sudah habis oleh pembeli dan si pembeli yang terakhir adalah membeli gado-gado di pinggir rel kereta. Selesai melayani si pembeli terakhir itu, tukang gado-gado itu membersihkan piring bekasnya menggunakan kain lap berwarna merah, kemudian mengeringkan lapnya dengan cara dikibar-kibarkan.
Nah secara kebetulan, saat itu ada kereta yang sedang melintas. Karena si masinis melihat ada tanda merah dikibar-kibarkan dari jauh, maka masinis pun kaget dan kemudian menginjak rem keras-keras. Dia kira ada sesuatu yang darurat yang membahayakan. Akhirnya kereta pun berhenti tepat di samping tukang gado-gado itu.
Masinis: Wah ada apa ini pak?
Tukang Gado-gado: Gak ada apa-apa pak cuma tinggal bumbunya saja.
9. Korupsi
Suasana pagi di kelas Teknik Informasi dan Jaringan (TIJ).
Hey Mad, nanti mau buat aplikasi apa buat Indonesia? Tanya Ilham.
Mau buat aplikasi anti korupsi, supaya Indonesia sejahtera dan aku sebagai pendiri jadi kaya raya, bagus kan? tanya Mamad sambil mengangkat alisnya berulang kali.
10. Segitiga Bermuda
Kamal dan Ali sedang istirahat dan membahas soal Segitiga Bermuda.
Mal, kapal yang masuk ke Segitiga Bermuda tidak bisa kembali lagi. Kamu mau pergi ke sana? tanya Ali.
Aku mau kesana. Biar bisa buang sampah terus buang para koruptor juga. Jawab Kamal tertawa puas.
11. Gigi Baru
Suatu hari di dalam sebuah SMA 232 terlihat ada seorang guru yang sedang menjelaskan mata pelajaran biologi pada murid-muridnya. Lalu ia bertanya pada murid-muridnya, Gigi yang baru muncul di akhir disebut gigi apa anak-anak?.










