6 Contoh Kesepakatan Kelas antara Guru dan Murid, Bisa Ciptakan Kenyamanan Belajar
JAKARTA, celebrities.id Dalam setiap proses belajar mengajar biasanya ada kesepakatan kelas antara guru dan murid yang diterapkan. Hal ini perlu dilakukan supaya tercipta suasana lingkungan belajar yang benar dan nyaman.
Tidak hanya itu, demi memaksimalkan proses belajar mengajar dipastikan semua pihak harus terlibat dalam kesepakatan kelas. Umumnya, kesepakatan kelas diperoleh dari aturan yang diciptakan oleh guru dan diterima serta dilaksanakan oleh para murid.
Lantas, seperti apa contoh kesepakatan kelas yang bisa diterapkan?
Berikut ini celebrities.id telah merangkum dari beberapa sumber, Senin (11/07/2022) terkait contoh kesepakatan kelas.
Contoh Kesepakatan Kelas
1. Masuk Kelas Tepat Waktu dan Tidak Telat
Kesepakatan kelas yang pertama yang kerap dijumpai yakni masuk kelas tepat waktu. Hal itu dilakukan untuk menjaga suasana kelas yang tenang dan tidak mengganggu konsentrasi belajar.
2. Melaksanakan Piket Sesuai dengan Aturan yang Sudah Dibuat
Microdrama Drama Liontin Kirana di VISION+, Kisah Pengorbanan Seorang Anak Menyelamatkan Sang Ibu
Dalam pelaksanaannya, wali kelas dan juga murid sudah menentukan jadwal piket pada hari pertama tahun ajaran baru. Selanjutnya, para murid diharapkan bertanggung jawab dan melaksanakan piket sesuai dengan aturan yang sudah dibuat.
3. Tidak Bertengkar Antar Siswa
Contoh kesepakatan kelas yang ketiga yakni tidak boleh bertengkar antar siswa lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketenangan saat proses belajar mengajar.
4. Dilarang Keras Bermain HP di Dalam Kelas (Kecuali Atas Perintah Guru)
Contoh kesepakatan kelas yang keempat adalah dilarang bermain HP kecuali atas perintah guru. Hal itu disebabkan bermain HP akan mengganggu konsentrasi dalam belajar siswa. Tidak hanya itu saja, umumnya para guru akan memperbolehkan menggunakan HP sebagai sarana tugas yang sulit ditemukan jawabannya.
5. Tidak Berisik saat Guru Menerangkan Materi Pelajaran
Contoh kesepakatan kelas yang kerap disahkan oleh guru dan siswa, yakni tidak berisik saat guru sedang menerangkan materi pelajaran. Cara ini dilakukan supaya materi yang disampaikan oleh guru dapat ditransfer dengan mudah ke murid tanpa adanya noise dan gangguan.
6. Tidak Mentertawakan Teman Jika Salah dalam Menjawab dan Berargumentasi
Contoh kesepakatan kelas yang terakhir yakni tidak menertawakan teman jika salah dalam menjawab. Aturan seperti ini dilakukan supaya siswa dapat percaya diri dan tidak takut salah untuk menjawab pertanyaan yang berikan guru. Apabila kesalahan jawaban tersebut mendapat sorakan maka akan berpengaruh pada mental murid.









