Rudal Hantam Kota Rusia yang Berbatasan dengan Ukraina, Tewaskan Setidaknya 3 Orang

Rudal Hantam Kota Rusia yang Berbatasan dengan Ukraina, Tewaskan Setidaknya 3 Orang

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 3 Juli 2022 - 15:46
share

KIEV Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan rumah rusak akibat ledakan di Kota Belgorod, Rusia dekat perbatasan Ukraina, kata gubernur regional pada Minggu (3/7/2022), sementara pasukan Ukraina menyerang pangkalan militer Rusia di Ukraina selatan yang diduduki.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov melaporkan beberapa ledakan di kota berpenduduk hampir 400.000 jiwa, sekira 40 km utara perbatasan dengan Ukraina.

Setidaknya 11 gedung apartemen dan 39 rumah rusak, termasuk lima yang hancur, kata Gladkov di aplikasi pesan Telegram.

"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, menjadi sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk kota kepada Reuters , menambahkan ledakan terjadi sekira pukul 3 pagi.

"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekira 20 meter dari rumah saya," kata warga tersebut. "Semua jendela di rumah kami pecah, pintunya tidak sejajar."

Anggota parlemen senior Rusia Andrei Klishas menuduh Ukraina menembaki Belgorod dan menyerukan tanggapan tegas.

"Kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Belgorod adalah tindakan langsung agresi dari pihak Ukraina dan membutuhkan tanggapan yang paling parah - termasuk militer -," tulis Klishas di Telegram.

Moskow menuduh Kiev melakukan sejumlah serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Ukraina belum mengaku bertanggung jawab tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas tindakan Rusia.

Tidak ada komentar langsung dari Ukraina dan Reuters tidak dapat memverifikasi akun Rusia secara independen.

Di Kota Melitopol, Ukraina selatan yang diduduki Rusia, pasukan Ukraina menyerang sebuah pangkalan militer dengan lebih dari 30 serangan pada Minggu, kata walikota kota yang diasingkan itu dalam sebuah pidato video di Telegram.

Pangkalan itu "dibuat tidak berfungsi", kata Ivan Fedorov.

Topik Menarik