Viral Pria Kena Herpes Zoster, Apa karena Imun Tubuh Turun?

Viral Pria Kena Herpes Zoster, Apa karena Imun Tubuh Turun?

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 1 Juli 2022 - 05:26
share

VIRAL media sosial seorang pria mengira terkena jerawat, saat diteliti lebih lanjut penyakit yang dideritanya bukan jerawat.

Akun Tiktok @cimolkentang menjelaskan, wajahnya yang dikira berjerawat ternyata kena infeksi virus herpes zoster.

herpes zoster

Herpes zoster adalah ruam di kulit yang terasa sakit, disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah dikarenakan stres, obat-obatan, atau kondisi lainnya.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV menjelaskan, risiko penyakit herpes zoster meningkat di masa pandemi ini karena orang khawatir berlebih pada Covid-19 itu sendiri.

"Jadi, rasa cemas dan stres menjadi semacam gerbang masuknya penyakit infeksi lain karena daya tahan tubuh yang lemah, salah satu risiko yang meningkat di kala pandemi adalah herpes zoster," terang dr Anthony.

Herpes Zoster (HZ) sendiri biasa dikenal dengan nama lain shingles, cacar ular, atau cacar api, yang merupakan suatu sindrom khas yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster (VZV). Virus tersebut menyebabkan juga cacar air.

Reaktivasi terjadi ketika kekebalan terhadap VZV menurun karena penuaan atau imunosupresi. "Nah, pada masa pandemi ini, rasa cemas dan ketakutan pun menjadi salah satu faktor yang bisa menurunkan kekuatan sistem kekebalan tersebut," tambahnya.

Menurut dr Anthony, di masa pandemi dirinya cukup banyak menangani pasien HZ tersebut. "Ya, setidaknya ada satu pasien setiap minggunya. Artinya, HZ di masa pandemi memang cukup banyak dialami masyarakat," ujar dia.

Bagaimana penyakit HZ bisa menyerang tubuh?

Dokter Anthony menjelaskan bahwa penularan HZ terjadi melalui pertukaran napas dan kontak dengan lesi atau gejala di kulit. Penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami si penderita.

Virus yang sudah masuk ke tubuh akan berdiam di syaraf dan menetap di dalamnya. Pada akhirnya, aktif di waktu yang tak terduga-duga, tergantung penurunan imun itu terjadi.

Topik Menarik