Kereta Api Pertama di Indonesia, Dibangun pada Zaman Tanam Paksa 155 Tahun Lalu

Kereta Api Pertama di Indonesia, Dibangun pada Zaman Tanam Paksa 155 Tahun Lalu

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 24 Juni 2022 - 09:37
share

JAKARTA, iNews.id - Moda transportasi keretaapi (KA) di Indonesia sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Kala itu, KA digunakan lebih banyak untuk mengangkut barang-barang komoditas perkebunan dan tambang. Sementara KA ditumpangi oleh orang hanya diperuntukkan bagi bangsawan.

Ini diberlakukan setelah Tanam Paksa diberlakukan oleh Van den Bosch pada 1825-1830. Ide tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari Sistem Tanam Paksa.

Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840, Kolonel J.H.R. Carel Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalurkeretaapi di Hindia Belanda

Kemudian di manakeretaapi tertua di Indonesia, apakah keberadaannya masih ada?

Keretaapi pertama di Indonesia dibangun pada 1867 di Semarang, Jawa Tengah dengan rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 kilometer oleh NISM, N.V. (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.

Selanjutnya, dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, pemerintah Kolonial Belanda sejak 1876 telah membangun berbagai jaringankeretaapi, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhan untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia (Jakarta) atau Soerabaja. (Surabaya).

Kehadirankeretaapi di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalankeretaapi di desa Kemijen, 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Kala itu dipimpin oleh Ir J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1.435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada 10 Agustus 1867.

Di Indonesia pernah ada lokomotif uap dari berbagai jenis, antara lain; Tipe B, Tipe BB, Tipe C, Tipe CC, Tipe D, Tipe DD dan Tipe F.

Sebagian lokomotif uap yang pernah ada di Indonesia tersebut di atas (seri B, C, BB, CC, DD, D dan F) telah dipajang di

MuseumKeretaApi Ambarawa dan Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Sebagian di antaranya sudah tidak diketahui lagi keberadaannya yang tersisa fotonya saja.

width=560

Perjalanan kereta api

Keretapenumpang adalah sarana untuk mengangkut penumpang, sedangkan untuk mengangkut barang disebut gerbong sedangkan untuk mengangkut barang cair disebut ketel.

Sejak dahulu kala,keretadibuat secara lokal dengan sasis dan rangka baja sedangkan bodi dibuat dari kayu. Pada waktu itu belum ada pendingin udara, sehingga kelaskeretadibedakan jenis kursi dan jumlah kursi perkereta.

Kelas 1 terdapat 3 tempat duduk per baris, kelas 2 terdapat 4 tempat duduk per baris dan kelas 3 terdapat 5 tempat duduk per baris. Sehingga tiapkeretakelas 3 terdapat 60-72 tempat duduk, sedangkan tiapkeretakelas 2 terdapat 24-32 tempat duduk dan kelas 1 terdapat 12 tempat duduk.

Biasanya kelas 1 dan kelas 2 menjadi satu, sedangkan kelas 3 tersendiri. Namun kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 dirangkai dalam satu rangkaian.

Pembangunan jalur kereta api Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi, pada 1876-1922.

Pada 1928, panjang jalan kereta api dan trem Indonesia 7.464 km, sepanjang 4.089 km milik pemerintah dan 3.375 km milik swasta.

Pada 1942-1945, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Pada 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Maka dilakukan pengambil alihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang, di Kantor Pusat Kereta Api Bandung pada 28 September 1945. Kini dikenal menjadi Hari Kereta Api Indonesia.

Perusahaan perkertapian dinasionalisasikan dengan nama DjawatanKeretaApi (DKA). Pada 1971, pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Pada 1991, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka). Pada 1998, Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT Kereta Api (Persero)

Pada 2017, berdasarkan perubahan PP Nomor 56 Tahun 2009 menjadi PP No. 6 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian. Panjang jalur kereta api Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah sepanjang 5.368 km. Operator Perkeretaapian saat ini, antara lain PT KAI, PT Railink, PT KCJ, PT MRT Jakarta, PT KCIC.

width=560
Topik Menarik