Cacar Api pada Anak Lebih Berbahaya dari Cacar Air?
GEJALA cacar api pada anak kerap kali dianggap sama dengan cacar air. Perlu diketahui, meskipun cacar api dan cacar air berasal dari virus yang sama, tetapi keduanya memiliki gejala yang berbeda.
Cacar api sendiri termasuk infeksi virus varicella zoster yang memiliki gejala berupa ruam kemerahan pada kulit dan dapat terasa nyeri. Ruam yang muncul ini dapat berubah menjadi lepuhan pada satu sisi tubuh, biasanya di badan, leher, dan wajah.
Perlu diketahui, penyakit yang dalam dunia medis kerap disebut herpes zoster ini muncul sebagai infeksi lanjutan dari virus varicella zoster. Cacar api tak muncul seketika setelah sembuh dari cacar air.

Maka tak heran, cacar api termasuk penyakit yang langka terjadi pada anak-anak. Hanya saja, untuk anak-anak kondisi tertentu, virus varicella zoster yang ada pada tubuh dapat kembali aktif dan menjadi cacar api. Lantas, bagaimana gejala dari cacar api pada anak?
Menurut Open Journal of Pediatrics tahun 2015, umumnya gejala cacar api yang dialami anak-anak lebih ringan dibandingkan dengan orang berusia lanjut. Diketahui, anak-anak tidak terlalu berisiko mengalami komplikasi nyeri syaraf post-herpetic neuralgia (PHN) sebagaimana orang berusia di atas 60 tahun.
Pada umumnya penderita semua jenis cacar menunjukkan gejala bintik-bintik ruam kemerahan. Hanya saja untuk cacar api memiliki gejala awal yang khas berupa rasa nyeri dan sensasi terbakar pada kulit. Setelah ruam muncul, rasa nyeri ini dapat berkurang atau bahkan bertambah parah.




