Peter Kurten, Pembunuh Berantai Jerman yang Melakukan Kekerasan Seksual hingga Sadisme

Peter Kurten, Pembunuh Berantai Jerman yang Melakukan Kekerasan Seksual hingga Sadisme

Gaya Hidup | indozone.id | Jum'at, 6 Mei 2022 - 20:07
share

Peter Krten dikenal dengan nama Dsseldorf Vampire . Ia merupakan sosok pembunuh berantai Jerman populer tentang pembunuhan berantai, kekerasan seksual, dan sadisme pada abad ke-20.

Krten, anak ketiga dari 13 bersaudara. Ia pernah mengalami masa kecil yang penuh kekerasan dari ayahnya yang merupakan seorang pecandu alkohol. Bahkan ayahnya itu dipenjara selama tiga tahun karena mencoba menganiaya saudara perempuan Krten yang berusia 13 tahun.

Sebelum dia berusia 10 tahun, Krten telah membunuh dua teman sekolahnya. Selama masa remaja dia melakukan banyak kejahatan dan pada saat penangkapan terakhirnya dia telah dijatuhi hukuman penjara hampir 30 kali.

Dilansir Encyclopedia Britannica , Jumat (6/5/2022), di daerah Dsseldorf dari Februari hingga November 1929, ia melakukan serangkaian pembunuhan brutal dan sadis.

Persidangan Krten menjadi acara nasional, menarik banyak pengamat akademis maupun yang hanya ingin tahu. Dia dengan jujur ??menceritakan detail kejahatannya kepada psikolog terkenal Karl Berg, yang dijadikan buku dengan judul "The Sadist" (1932) menjadi literatur kriminologi klasik.

pembunuh berantai
Seni patung yang mendeskripsikan Peter Kurten. (Photo/Britannica)

Menurut Berg, Krten adalah seorang psikopat seksual dan kejahatannya merupakan contoh sempurna dari Lustmord atau pembunuhan untuk sebatas kesenangan.

Di persidangannya atas sembilan tuduhan pembunuhan dan tujuh tuduhan percobaan pembunuhan, Krten ditempatkan di kandang khusus untuk mencegahnya melarikan diri. Dia dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi dengan guillotine.

Biografi Berg tentang Krten pada akhirnya akan mempengaruhi semua beasiswa berikutnya tentang pembunuhan berantai. Kasus ini juga berdampak pada budaya populer, yang menjadi dasar film "Fritz Lang M" (1931), di mana karakter mirip Krten digambarkan secara mengesankan oleh Peter Lorre.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik