Kuncinya, Ketegasan Saat Melatih Toilet Training

Kuncinya, Ketegasan Saat Melatih Toilet Training

Gaya Hidup | jawapos | Minggu, 17 April 2022 - 09:32
share

JawaPos.com Adjie Santosoputro mendambakan rumah yang ada anjingnya. Sang istri, Widya Indriani, memintanya menunda harapan itu sampai mereka punya rumah sendiri. Akhirnya, impian Adjie terwujud pada 7 November 2021.

Indri tahu bahwa suaminya sangat ingin mengadopsi anjing. Namun, karena status tempat tinggal mereka masih ngontrak , perempuan berambut lurus itu tidak setuju.

Selama bertahun-tahun, Adjie pun terpaksa memendam keinginan tersebut. Jadi, waktu sudah punya rumah, ditagih janjinya. Haha , ungkap Adjie saat Jawa Pos berkunjung ke kediamannya di Bekasi pada Jumat (1/4).

Bersamaan dengan itu, ada teman kakak Adjie yang menawarinya untuk memelihara anjing. Puppy berbulu hitam itu ras campuran corgi dan pudel.

Jenis ras tersebut biasanya sepi peminat. Apalagi, anak anjing itu tidak memiliki sertifikat resmi.

Melihat puppy berusia 2 bulan itu, Adjie iba. Dia lantas nekat membawa pulang anak anjing itu dan meyakinkan Indri agar mengizinkannya menjadi pawrent .

Kesepakatan awal, nanti aku semua yang ngurus . Tapi, kenyataannya, dia juga terlibat sekali, paparnya seraya melemparkan pandangannya ke sang istri. Yang dilirik lalu tersenyum.

Begitu Indri mengizinkan, Adjie langsung mengambil langkah pertama pawrenting . Yakni, memberi nama. Untuk itu, dia berdiskusi dengan sang istri.

Semesta Adjie Santosoputro (Kkiri) dan Widya Indriani berfoto bersama Loka van Junov. (IMAM HUSEIN/JAWA POS)

Nama pertama yang terlintas pada benak mereka adalah Kucing. Kali pertama idenya itu. Tapi, kok ya takutnya nanti jadi krisis identitas, terang Indri, kemudian tertawa.

Karena seluruh bulu yang menutup tubuhnya berwarna hitam, mereka kemudian terpikir untuk menamainya Gulita. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, nama itu terlalu identik dengan kegelapan.

Indri lantas mencetuskan nama Loki. Adjie setuju. Namun, ketika mereka mencari tahu makna kata loki, nama itu pun batal dipakai.

Ternyata artinya kekacauan. Ya udah cari yang nyerempet aja , Loka. Artinya semesta, ungkap Adjie.

Dipelesetin jadi Loka van Junov, sambung Indri. Junov artinya tujuh November. Itu diambil dari tanggal masuknya Loka ke keluarga kecil mereka, yakni 7 November 2021.

Setelah Loka menjadi bagian dari keluarga, Adjie dan Indri pun membayangkan serunya punya momongan berkaki empat.

Namun, kenyataan tak seindah angan-angan. Loka rewel. Tiap malam ia menangis. Mungkin ia ingat pada induknya.

Karena tidak tega mendengar tangisan Loka, dan terutama tidak enak pada tetangga kanan dan kiri rumah, Adjie dan Indri memutuskan untuk mengajak momongan mereka itu tidur sekamar.

Masalah terpecahkan. Loka tak lagi menangis saat malam.

Drama seputar tidur berakhir, lahir masalah baru. Loka pipis dan poop di kamar. Namanya juga anak anjing. Belum lolos toilet training pula. Pipislah Loka di sudut-sudut kamar. Ia juga poop seenaknya.

Aduh, Mbaakkk Poop di mana-mana. Huh ! Aku yang geregetan. Gimana nih, Djie?, kenang Indri.

Adjie lantas memopoki Loka tiap kali jam tidur tiba. Tujuannya, Loka tidak mengotori kamar tidur utama.

Ternyata, popoknya dilepas sendiri sama dia, jadi pipis dan poop- nya tetep di mana-mana, kenang Indri, lalu terbahak.

Terpaksa, Adjie dan Indri mengembalikan Loka ke kandangnya di lantai bawah. Loka tidak lagi tidur sekamar dengan pawrent -nya.

Tiap malam Adjie menemani Loka di kandang sampai ia tertidur. Sementara itu, Indri berusaha membuat Loka nyaman dengan menempatkan kipas angin di dekat kandang serta diffuser dengan aroma-aroma yang menenangkan.

Kami udah kayak mau menyerah di satu bulan awal, ujar Adjie.

Namun, di tengah keputusasaan itu, hadirlah solusi. Karena harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan, Adjie dan Indri terpaksa menitipkan Loka.

Selama sepekan, mereka berpisah. Ketika bertemu lagi, Loka sudah pintar urusan toilet. Tidak lagi pipis dan poop sembarangan. Ternyata, selama dititipkan itu, Loka ditatar toilet training sampai bisa.

Bukan hanya Loka yang belajar, Adjie dan Indri pun diberi masukan soal kedisiplinan. Momong anak anjing seumuran Loka harus tegas.

Jika perlu, naikkan nada suara saat menegur momongan. Sebaliknya, saat momongan menurut, berikan reward .

Ternyata yang dibutuhkan itu ketegasan. Kadang aku bentak, tapi bukan marah. Jangan menye-menye juga, kalah sama Loka, ucap pakar mindfulness tersebut.

Dari Loka, dia belajar bahwa cinta itu tidak selalu harus lemah lembut, menye-menye , apa-apa diiyakan. Namun, cinta juga bukan tentang amarah. Tegas saja. Iya, ya iya. Enggak, ya enggak. Sesederhana itu. Paham, kan ?

Topik Menarik