Kapan Waktu yang Tepat Memanjatkan Doa kepada Allah

Kapan Waktu yang Tepat Memanjatkan Doa kepada Allah

Gaya Hidup | inewsid | Rabu, 9 Maret 2022 - 19:15
share

JAKARTA, iNews.id - Berdoa sejatinya boleh dan bisa dilakukan kapan saja, namun dalam ajaran Islam ada beberapa waktu yang tepat untuk berdoa. Berikut ini penjelasan lengkap kapan waktu yang tepat memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Doa merupakan intisari ibadah. Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Latin: Ad du\'aa u mukhul \'ibaadah

Artinya: "doa itu merupakan inti dari ibadah" (HR.Tirmidzi No.2969)

Dalam Al Qur\'an, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk meminta yakni berdoa sebagaimana dalam firman-Nya:

Artinya: Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Al Mu\'min: 60)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa ayat tersebut berisi tentang karunia dan kemurahan Allah SWT. Allah menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka.

Kapan Waktu yang tepat memanjatkan doa kepada Allah?

Waktu yang tepat atau mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah di antaranya adalah setelah shalat wajib atau fardhu, pertengahan malam saat sholat tahajud, waktu di antara dua khutbah, dan setelah Ashar di hari Jumat.

Selain itu, waktu mustajab berdoa lainnya ketika turun hujan, setelah adzan dan iqomah, khatam Al Qur\'an, dan saat berbuka puasa.

Namun sebelum berdoa, Muslim dianjurkan terlebih dulu berzikir dengan mengucapkan istighfar, tasbih dan tahmid, serta takbir.

Berikut 14 Waktu yang Tepat untuk Memanjatkan Doa kepada Allah beserta hadits dan artinya:

1. Setelah Sholat Wajib

Waktu mustajab untuk berdoa yakni setelah melaksanakan sholat wajib atau fardhu.

Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.

2. Setelah Adzan dan Iqomah

Waktu mustajab untuk berdoa lainnya yakni setelah adzan dan iqomah

" ".

Doa yang dipanjatkan di antara azan dan iqamah tidak ditolak. Hadits ini diriiwayatkan Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaumu wal Lailah.

3. Sepertiga malam

Waktu mustajab untuk berdoa lainnya yakni di sepertiga atau pertengahan malam. Di kala banyak orang terlelap, lalu bangun dan mendirikan sholat malam atau tahajud dan berdoa maka insyaallah akan diijabah.

Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.

4. Saat Sujud

"Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan``. [Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur`an fi Ruku` wa Sujud 2/48].

Salah satu waktu yang tepat memanjatkan doa yakni ketika sujud. (Foto: ist)
Salah satu waktu yang tepat memanjatkan doa yakni ketika sujud. (Foto: ist)

5. Malam Lailatul Qadar

{3} {4}

``Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar``. [Al-Qadr : 3-5].

Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. [Tuhfatud Dzakirin hal. 56].

6. Di Padang Arafah

Dari Amru bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. (HR. Tirmidzi ) [ No. 3585 Maktabatul Maarif Riyadh] Hasan.

Waktu yang tepat memanjatkan doa yakni saat berada di Padang Arafah. (Foto: ist)
Waktu yang tepat memanjatkan doa yakni saat berada di Padang Arafah. (Foto: ist)

7. Malam Nisfu Syaban

Dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apabila malam nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang beginihingga terbit fajar. (HR. Ibnu Majah (1378).

8. Saat Berpuasa

Saat berpuasa juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Karena itu, doa orang yang berpuasa akan diijabah oleh Alalh SWT.
Rasulullah saw bersabda:

: :

Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu. (HR Ahmad, dari Abu Hurairah, shahih lighairihi).

9. Waktu di Antara 2 Khutbah

: : : . : : .

Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asyari Radhiyallahu anhu bahwa Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jumat?Lalu Abu Burdah mengatakan, Aku menjawab, Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.(HR Muslim).

10. Setelah Ashar

Waktu doa mustajab hari Jumat setelah sholat ashar ini yang paling kuat karena didukung sejumlah hadits.

Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: Pada hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah Ashar. (HR. Ahmad).

11. Waktu Sahur

Saat sahur termasuk salah satu dari 7 waktu mustajab terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Sahur juga merupakan waktu yang tepat untuk memanjatkan doa. Jadi, berdoalah sebelum menyantap makan sahur, Insya Allah doa kita akan dikabulkan oleh Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari dan Muslim:

Rabb kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni. (HR. Bukhari dan Muslim).

12. Saat Berbuka Puasa

Waktu mustajab terkabulnya doa adalah menjelang berbuka. Waktu yang paling dinanti-nanti semua muslim, setelah lelah berpuasa menahan haus, lapar dan amarah. Ternyata, waktu tersebut juga menjadi waktu yang dinantikan Allah untuk mendengar doa-doa kita.

:

Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak pada saat berbuka. (HR Ibnu Majah)

Ilustrasi buka puasa. (Foto: Ist)
Ilustrasi buka puasa. (Foto: Ist)

13. Selesai Khatam Al Qur\'an

Imam At-Thabrani, didalam al-Mujam al-Kabir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa yang selesai melaksanakn shalat fardu maka baginya doa yang mustajab, dan barang siapa yang selesai membaca Al-Quran maka baginya juga doa yang mustajab

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menjelaskan, "Dianjurkan berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

14. Saat Turun Hujan

Waktu mustajab untuk berdoa lainnya yakni saat turun hujan.

:

"Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: Bertemunya dua pasukan, Menjelang sholat dilaksanakan, dan saat hujan turun."

Ciri-Ciri Doa Dikabulkan

Ciri-ciri doa yang dikabulkan Allah SWT menurut ulama yakni ketika berdoa hati merasa takut, kulit bergetar, dan mengeluarkan air mata. Ketika seseorang menemukan ciri-ciri doa yang dikabulkan Allah tersebut disunnahkan mengucapkan doa berikut:

Alhamdulillahilladzi bi\'ni\'matihi tatimmushhoolihati.

Artinya, segala bupuji bagi Allah SWT dengan-Nya kebaikan-kebaikan menjadi sempurna.

Doa tersebut bersumber dari hadits Nabi SAW dalam kitab kitab Tuhfatudzakirin karya Muhamma As Syaukani.

Syarat Diterimanya Doa

Di antara syarat diterimanya doa adalah apabila dilaksanakan dengan penuh harapan dan tidak berputus asa. Belum terkabulnya doa seorang hamba, padahal ia telah berulang-ulang berdoa jangan sampai menjadikannya putus asa, karena Allah berfirman:

{ (186) }

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah: 186)

Seseorang yang berdoa hendaknya jangan tergesa-gesa, karena sesungguhnya orang yang berdoa kepada Allah niscaya akan dikabulkan segera atau lambat. Kadang kala permohonannya dikabulkan seketika, kadangkala dikabulkan pada waktu yang agak lama, kadang kala tidak dikabulkan di dunia dan nanti akan diganti dengan pahala di akhirat.

Adab Berdoa

Muslim harus mengetahui adab berdoa agar dikabulkan Allah SWT. Adapun adab berdoa yakni:

1. Berendah Diri dengan Suara Lembut

Muslim dianjurkan mengucapkan doa dengan perasaan yang rendah diri, penuh harap, dan dengan suara yang lemah lembut. Allah SWT berfirman:

Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al A\'raf: 55)

2. Tidak Mengeraskan Suara

Berdoa hendaknya dengan suara yang lembut. Sebab, Allah SWT mengetahui rahasia yang disembunyikan oleh anak Adam dalam hatinya, sedangkan yang lebih tersembunyi ialah apa yang tidak diketahui oleh anak Adam. Pengetahuan Allah tentang apa yang telah berlalu dari hal ini dan apa yang akan datang meliputi semuanya, dan semua makhluk bagi Allah dalam hal ini sama dengan salah satu dari mereka.

Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang telah tersembunyi. (QS. Thaha: 7)

3. Menyebutkan Asmaul Husna

Ketika berdoa hendaknya menyebutkan asmaul husna atau nama-nama Allah SWT yang mahabaik dan mahaindah. Allah SWT berfirman:

Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

4. Membaca Sholawat Nabi

Dari Ubay bin Kab ia berkata, "Jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa, maka beliau memulai dari dirinya. (HR. Abu Daud) [No. 3984 Baitul Afkar Ad Dauliah] Shahih.

5. Tidak Bertele-tele

Adab berdoa berikutnya yakni tidak meminta berlebihana atau dengan kalimat yang panjang.

Dari Aisyah ra, ia berkata; Rasulullah shallAllahu waalaihi wa sallam menyukai doa-doa yang singkat padat, dan meninggalkan selain itu. (HR. Abu Daud) [No. 1482 Baitul Afkar Al Dauliah] Shahih.

6. Yakin Dikabulkan

Adab berdoa berikutnya yakin doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT dan selalu berprasangka baik kepada-Nya.

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu waalaihi wa sallam bersabda: "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur ini. Saya mendengar Abbas Al Anbari berkata; tulislah dari Abdullah bin Muawiyah Al Jumahi bahwa ia adalah orang yang tsiqah. (HR. Tirmidzi) [No. 3479 Maktabatu Al Maarif Riyadh] Hasan.

7. Bersungguh-sungguh dan Tidak Mendikte Allah

Adab berdoa berikutnya tidak mendikte permintaan kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:

Dari Anas radliallahu anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang tengah berdoa hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam berdoa dan janganlah mengatakan; Ya Allah jika Engkau kehendaki berilah aku sebab Allah sama sekali tidak ada yang bisa memaksa." (HR. Bukhari) [No. 6338 Fathul Bari] Shahih.

8. Bersabar

Adab berdoa lainnya yakni bersabar dan tidak minta disegerakan.

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. (QS. Al Ahqaf: 35).

Demikian pembahasan tentang waktu yang tepat untuk memanjatkan doa kepada Allah beserta hadits yang perlu diamalkan Muslim.

Wallahu A\'lam

Topik Menarik