Ide Bisnis! Budidaya Madu Klanceng, Sebulan Cuan hingga Rp12 Juta

Budidaya lebah madu kini mulai banyak digandrungi masyarakat, khususnya masyarakat di Jepara, Jawa Tengah. Salah satunya adalah budidaya lebah Trigona atau yang biasa disebut lebah Klanceng. Seperti yang dilakukan Partono, ia sudah satu tahun menggeluti bisnis budidaya lebah madu Klanceng.

Setiap hari ia menjual madu Klanceng di rumahnya di Perumahan Puri Paka Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara, Jawa Tengah. Ia menggeluti bisnis madu Klanceng setelah menderita sakit kelenjar getah bening. Kemudian Partono mempelajari proses pembuatan madu Klanceng dari internet.

Kebetulan di rumahnya ada koloni Klanceng dan kemudian diambil madunya untuk dikonsumsi sendiri. Setelah mengkonsumsi selama enam bulan sakit yang diderita berangsur mengempis.

Madu klanceng terkenal mengandung senyawa seperti protacatechuic acid (PCA), 4-hydroxyphenylacetic acid dan cerumen yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan proliferasi sel dalam proses penyembuhan luka.

"Saya memiliki 400 kotak dan alhamdulillah hasilnya memuaskan tidak perlu capek tinggal simpan kotaknya nanti lebah tersebut mencari makanannya sendiri," ujar Partono kepada Tim IDZ Creators.

Ratusan lebah madu Klanceng tersebut tersimpan di dalam stup atau kotak khusus sebagai kandangnya dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 20 cm. Selain itu, kotak tersebut juga diberi lubang kecil sebagai pintu keluar masuk lebah tersebut.

Jenis lebah ini berukuran sangat kecil dari lebah biasanya. Lebah Klanceng tidak menyengat melainkan hanya menggigit, namun gigitannya tidak melukai kulit. Selain itu, lebah Klanceng ini juga memiliki ratu, sama dengan lebah madu pada umumnya.

Lebah ini paling suka menikmati tanaman bunga air mata pengantin sebagai vegetasi makanannya. Semakin banyak dan bagus sumber makanannya, maka madu yang dihasilkan juga akan semakin berkualitas.

Dan hasilnya ternyata cukup memuaskan. Partono mengaku untuk omzet dalam satu kali panen bisa mencapai Rp4 jutaan bahkan sampai Rp12 juta.

Madu Klanceng sudah bisa dipanen setelah masa waktu 3 bulan. Dalam sekali panen, biasanya di dalam satu stup menghasilkan 350 ml madu. Kemudian, madu Klanceng tersebut dikemas dengan botol ukuran 100 ml dijual dengan harga Rp50 ribu, sedangkan botol ukuran 350 ml dijual dengan harga Rp150 ribu. Semua madu buatan Partono dipasarkan lewat media sosial, marketplace dan apotek-apotek di Jepara.