Perlu Deteksi Dini Leukimia Jika Mengalami Demam Berulang Berkepanjangan dan Mimisan

Perlu Deteksi Dini Leukimia Jika Mengalami Demam Berulang Berkepanjangan dan Mimisan

Gaya Hidup | okezone | Kamis, 24 Februari 2022 - 10:57
share

PENYAKIT leukemia atau dikenal dengan kanker darah disebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Leukemia sering kali sulit terdeteksi karena gejalanya menyerupai gejala penyakit lain. Deteksi dini perlu dilakukan agar leukemia dapat cepat ditangani.

Menurut data terbaru dari Globocan 2020 bahwa leukaemia memiliki angka kematian yang hampir sama dengan angka kasus yang terjadi.

penderita leukimia

"Jadi mungkin masyarakat awam biasa mengartikan atau mengenal bahwa leukemia itu adalah sel darah putih yang memakan sel darah merah dan trombosit," tutur dr. Een Hendarsih, SpPD-KHOM dalam acara webinar yang digelar oleh Siloam Hospitals Surabaya.

Melanjutkan edukasinya dr. Een Hendarsih, SpPD-KHOM yang merupakan dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik ini menjelaskan, secara klinis leukemia ini terbagi menjadi dua, yaitu leukemia akut dan leukemia kronik.

Untuk leukemia akut adalah jenis penyakit yang perjalanannya tergolong cepat, mematikan, dan memburuk. Dengan gejala yang dialami dapat memicu anemia, mudah merasa lelah, berat badan menurun drastis, mudah mengalami pendarahan, sering mengalami infeksi, kehilangan selera makan, nyeri tulang dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan berkeringat pada malam hari, hal ini terjadi karena pembakaran dalam tubuh yang tinggi.

Sementara pada leukemia kronik adalah jenis penyakit yang perjalanannya tidak cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama. Dengan gejala yang biasa dialami pada umumnya 25% tidak bergejala, dan baru diketahui setelah pasien melakukan MCU, berat badan juga menurun, terjadi pembesaran limpa.

"Sering ditemui saat pasien datang dengan keluhan merasakan sakit pada bagian perut dan terasa ada yang mengganjal, " tutur dr. Een Hendarsih, SpPD-KHOM.

Penyebab dan faktor lain leukemia yaitu adanya radiasi. Sementara itu, beberapa penelitian menemukan bahwa para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, dan penderita dengan radioterapi juga lebih sering menderita leukemia. Juga ditemukan beberapa penderita leukemia pada korban hidup kejadian bom atom di Hiroshima.

"Hal lain yang bisa menjadi penyebab Leukemia yaitu penderita down syndrome yang memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal," terang dr. Een Hendarsih.

Pemeriksaan yang dilakukan dengan metode hematologi lengkap, yaitu pemeriksaan darah yang diambil dari pembuluh darah tepi yang terdapat pada bagian lipatan lengan. Dan pemeriksaan sumsum tulang, yaitu tulang dada, atau ujung tulang betis, dan tulang duduk.

Oleh karena itu, jika merasa terkena leukimia perlu melakukan pemeriksakan diri ke dokter. Seperti jika muncul gejala demam berulang dan berkepanjangan atau mimisan.

Adapun gejala leukemia sering kali menyerupai gejala penyakit infeksi lain, misalnya flu. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan kanker dan mencegah perkembangan penyakit.

Pengobatan leukemia membutuhkan waktu yang cukup panjang. Rutin berkonsultasi dengan dokter selama pengobatan, bahkan hingga selesai pengobatan. Hal ini dilakukan agar perkembangan penyakit selalu terpantau oleh dokter.

"Kanker dapat disembuhkan atau mengurangi resiko kematiannya. Hal tersebut dapat terjadi dengan deteksi dini. Dengan deteksi dini, jika seseorang terdiagnosa kanker dan memerlukan pengobatan agresif seperti kemoterapi, maka hal tersebut bisa diberikan dan kesempatan sembuh lebih tinggi" pungkas dr. Een Hendarsih.

Topik Menarik