Sosok Guru Sumpena, 33 Tahun Mengabdi Untuk Pendidikan

Sosok Guru Sumpena, 33 Tahun Mengabdi Untuk Pendidikan

Terkini | garut.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 16:50
share

GARUT, iNewsGarut.id Bergelut dalam dunia pendidikan adalah satu hal yang Sumpena dedikasikan dalam hidupnya.

Pemilik nama lengkap Sumpena Permana Putra itu telah 33 tahun membersamai dunia pendidikan, dan masa purna baktinya selesai di tahun 2024, saat dirinya menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Garut, dan akan melakukan serah terima jabatan pada Senin, 1 April 2024 mendatang.

Mengawali karir sebagai tenaga pengajar sekitar tahun 1991-an di SMAN 1 Leuwigoong, dirinya telah jatuh cinta dengan dunia pendidikan. Kata Sumpena, momen saat mengajar dan atmosphere kelas adalah hal yang dirindukannya.

Dari mulai muda sampai sekarang banyak yang berkesan, kalau ada libur 2-3 minggu guru itu kangen ingin mengajar, ujarnya mengenang momen paling mengesankan saat dirinya menjadi guru.

Perjalanan panjangnya dalam dunia pendidikan, khususnya menjadi kepala sekolah diawali pada tahun 2008 saat dirinya ditugaskan menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Pakenjeng.

Ia pun kembali dipercayai menjadi kepala sekolah di SMAN 24 Garut pada tahun 2010, di SMAN 14 Garut pada tahun 2015, di SMAN 6 Garut pada tahun 2016, kemudian tahun 2020 dipindah tugaskan ke SMAN 1 Garut dan itu menjadi tugas terakhirnya.

Menjadi kepala sekolah maksimal 16 tahun, dari berbagai tempat, pengalaman menjadi kepala sekolah memang bervariasi ya, katanya, Kamis (28/3/2024).

Menurutnya saat memimpin sekolah di pedalaman dan Desa memang memiliki kesan dan caranya tersendiri dalam melakukan managerial. Sebab jika menilik di pedesaan, contohnya saja guru yang biasanya memiliki peran ganda dalam mengajar, dimana para guru dibebani untuk mengajar dalam banyak mata pelajaran.

Berbeda dengan di kota yang harus memenuhi kualifikasi keahlian mengajar. Kalau keahliannya dalam bidang matematika, tentu ia dipercaya menjadi guru matematika dan tidak diberi beban untuk mengajar yang bukan menjadi mata pelajaran yang dikuasainya.

Hal itu lah yang Sumpena pandang, bahwa ketika ia masuk menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Garut, dimana sekolah tersebut menjadi unggulan di Kota Intan, ternyata ada beban kepercayaan dari para orang tua agar anak-anaknya bisa lulus dan masuk ke universitas yang mereka idamkan.

Itu menjadi tantangan berat dari pihak sekolah karena harus bisa membuktikan cita cita dan harapan orang tua, serta kita juga harus bekerja ekstra, terang Sumpena menjelaskan keadaan sekolah terakhir yang ia kelola.

Dedikasinya dalam pendidikan tidak akan sirna begitu saja, melalui rencana-rencananya ke depan, Sumpena ingin menjadi bagian dari kemajuan pendidikan di Indonesia meski tidak terlibat langsung di sekolah.

Yang namanya selesai tugas dari pemerintah bukan berarti kita diam, kita tetap harus memberikan kebaikan kepada orang lain, kepentingan umat, lanjutnya.

Sumpena mengungkapkan bahwa kedepannya ia berencana untuk berada di jajaran dewan penasihat untuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), agar bisa memberikan andil untuk kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Garut.

Topik Menarik