Rapimnas Kadin 2025, Anindya Bakrie Minta Pemberdayaan UMKM Jadi Fokus Utama

Rapimnas Kadin 2025, Anindya Bakrie Minta Pemberdayaan UMKM Jadi Fokus Utama

Ekonomi | okezone | Senin, 1 Desember 2025 - 14:58
share

JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025 telah resmi digelar pada Senin (1/12/2025) di Park Hyatt Jakarta. 

Dalam sambutannya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menekankan agar pemberdayaan UMKM menjadi fokus utama.

Dia menyoroti perubahan signifikan pada kondisi kredit pelaku usaha, terutama di sektor UMKM dan mikro yang kini menunjukkan tren penurunan kelancaran pembayaran. 

Anindya menjelaskan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan krisis sebelumnya seperti di tahun 1997–1998 maupun 2008.

"Kita lihat keadaan kita sedikit berbeda dengan keadaan waktu krisis sebelumnya, tahun 1997-1998, 2008, dimana sebelum Covid-19 yang bisa dibilang lancar di kredit, adalah UMKM dan juga Mikro. Sedangkan untuk yang swasta besar kadang-kadang lebih tinggi NPL-nya," kata Anindya.

“Sekarang terbalik. Yang justru sedikit kurang lancar adalah UMKM dan mikro. Ini mesti kita pikirkan baik-baik, karena mereka adalah 90 dari tenaga kerja dan banyak berada di daerah. Kita ingin Indonesia stabil dan aman, sehingga isu ini sangat kita seriuskan dalam Rapimnas ini,” lanjutnya.

 

Di tengah tekanan tersebut, Anindya tetap menegaskan bahwa perekonomian Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat. 

Dia mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5,04, menjadikan Indonesia salah satu dari tiga negara dengan pertumbuhan tertinggi di G20.

“Banyak yang bertanya, bagaimana dari 5 menjadi 8? Semua ini mesti bertahap. Infrastruktur keuangan sedang dibenahi. Dalam laporan Bank Dunia, 5,04 dari Indonesia disebut sebagai bright spot dalam pertumbuhan ekonomi dunia,” jelasnya.

Stabilitas ekonomi juga terlihat dari inflasi Oktober 2025 yang tercatat 2,86, serta nilai neraca perdagangan kuartal III sebesar 4,34 miliar dolar AS. Jika angka itu konsisten, nilai tahunan diperkirakan bisa mencapai lebih dari 16 miliar dolar AS. Sementara itu, realisasi investasi pada kuartal ketiga telah mendekati Rp500 triliun.

"Jadi angka-angka makro sudah terlihat arahnya ke jalan yang benar. Nah sekarang bagaimana di Kadin fokusnya ke mikro ekonomi," katanya.

Topik Menarik