Siapa Pemilik Toko Sepatu BATA yang Kini Berhenti Produksi?
JAKARTA - Siapa pemilik toko sepatu BATA yang kini berhenti produksi? PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan kegiatan usaha industri alas kaki kebutuhan sehari-hari dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 25 September 2025.
Dalam ringkasan risalah RUPSLB yang dipublikasikan, para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan guna menghapus kegiatan usaha industri alas kaki dari lini bisnis perusahaan.
"Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari,” tulis ringkasan risalah RUPSLB seperti dikutip Jumat (10/10/2025).
Selain itu, RUPSLB juga menyetujui penyusunan ulang seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan sebagai tindak lanjut dari perubahan tersebut.
Langkah penghentian produksi ini dilakukan di tengah kondisi keuangan perusahaan yang masih merugi. Berdasarkan laporan keuangan paruh pertama tahun 2025, BATA mencatat rugi bersih sebesar Rp40,62 miliar.
Meskipun angka tersebut menurun dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp127,43 miliar, namun penjualan bersih perusahaan turut mengalami penurunan signifikan hingga 38,74, dari Rp260,29 miliar menjadi Rp159,43 miliar. Lantas siapa pemilik Toko Sepatu BATA.
Sejarah Bata dalam industri alas kaki Indonesia dapat dikatakan cukup panjang.
Bata pertama kali masuk ke tanah air pada tahun 1931 dan berhasil menjadi salah satu sepatu favorit masyarakat.
Masyarakat sering kali salah mengira Bata merupakan produk buatan lokal. Padahal, Bata berasal dari Ceko dan pendirinya adalah sebuah keluarga bernama Tomas, Anna, dan Antonin Bata.
Keluarga Bata memiliki 4 unit bisnis internasional yang tersebar luas di berbagai belahan dunia, yaitu Bata Amerika Utara, Bata Eropa, Bata Amerika Latin, dan Bata Asia Pasifik-Afrika.
Produk mereka telah tersebar di lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan berhasil mencapai penjualan miliaran pasang sepatu sejak pertama kali berdiri.
Nama lengkap perusahaan Bata adalah T&A Bata Shoe Company. Kantor pusat mereka terletak di negara Switzerland tepatnya di Kota Lausanne.
Masuknya Bata ke Indonesia dimulai dengan kerjasama Bata dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu beroperasi di Tanjung Priok. Sekitar 6 tahun setelahnya, Tomas Bata mendirikan pabrik Sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.
Bata termasuk ke dalam daftar pabrik terbesar di Indonesia, memiliki spesialisasi produk sepatu yang dapat digunakan oleh semua kalangan dari dalam dan luar negeri.









