Harga Emas Rekor Lagi, Didukung Data AS yang Melemah

Harga Emas Rekor Lagi, Didukung Data AS yang Melemah

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 4 September 2025 - 07:20
share

IDXChannel - Harga emas kembali melanjutkan reli rekornya pada Rabu (4/9/2025), terdorong oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.

Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga bulan ini, sementara ketidakpastian global tetap menjaga permintaan aset aman.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,73 persen menjadi USD3.559,26 per troy ons pada, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.578,50 di perdagangan intraday.

Pemerintah AS melaporkan jumlah lowongan pekerjaan turun lebih besar dari perkiraan pada Juli, dengan perekrutan yang moderat. Hal ini konsisten dengan tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja.

Menurut analis City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, dikutip Reuters, emas sudah bergerak di level rekor sebelum data dirilis, dan rilis yang lebih lemah semakin mengangkat harga emas. Target berikutnya diperkirakan berada di kisaran USD3.600 per troy ons.

Setelah data tersebut, pelaku pasar meningkatkan probabilitas bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September menjadi 98 persen, naik dari 92 persen sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Perhatian investor kini tertuju pada data klaim tunjangan pengangguran dan laporan ketenagakerjaan ADP pada Kamis, serta laporan ketenagakerjaan nonpertanian yang akan dirilis Jumat.

Gubernur The Fed Christopher Waller pada Rabu kembali menyuarakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga bulan ini. Ia menegaskan, kecepatan penurunan suku bunga berikutnya akan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi ke depan.

Di sisi lain, Gubernur The Fed Lisa Cook pada Selasa menjelaskan lebih rinci penolakannya terhadap upaya Presiden Donald Trump untuk mencopotnya. Trump sendiri berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena belum memangkas suku bunga tahun ini.

“Semakin besarnya kekhawatiran soal independensi bank sentral AS turut menggerus kepercayaan terhadap aset berdenominasi dolar dan mendorong investor beralih ke emas,” kata para analis di Heraeus Metals.

Trump juga berencana meminta Mahkamah Agung AS mengesahkan legalitas tarif impor luas yang ia terapkan, setelah dua kali kalah di pengadilan tingkat bawah.

Sementara itu, ekonomi zona Uni Eropa masih tumbuh dengan laju sangat lambat pada Agustus.

Emas umumnya mendapat dukungan dalam situasi penuh ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah.

“Reli emas masih punya ruang untuk berlanjut, dengan target jangka pendek hingga menengah di kisaran USD3.600–USD3.800, dan pola pergerakan yang menembus rekor membuka peluang harga bisa mencapai USD4.000 pada akhir kuartal I tahun depan,” ujar wakil presiden dan analis logam senior di Zaner Metals, Peter Grant. (Aldo Fernando)

Topik Menarik