Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pos Indonesia Raih Apresiasi BI

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pos Indonesia Raih Apresiasi BI

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 16 Agustus 2025 - 22:34
share

Kinerja PT Pos Indonesia (Persero) dalam bidang layanan keuangan kembali mendapat apresiasi, kali ini datang dari Bank Indonesia (BI) atas kolaborasi dan kerja sama strategis dalam pengedaran uang layak edar hingga ke pelosok negeri.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam rangkaian acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Apresiasi yang diberikan, yakni Penghargaan Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Budi Sudaryono menegaskan, BI tidak mungkin bekerja sendiri dalam memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, sinergi dengan mitra seperti Pos Indonesia, Pegadaian, dan Bank Perkreditan Rakyat menjadi krusial.

Baca Juga: Sukses Salurkan BSU 98, Pos Indonesia Ungkap Jemput Bola hingga 3T Jadi Kunci

"Jadi kita menyadari bahwa Bank Indonesia dalam melaksanakan mandatnya mengedarkan uang, tidak mungkin berjalan sendiri sehingga kita butuh mitra-mitra strategis supaya uang bisa sampai kepada masyarakat, ke seluruh pelosok. Dan kita memandang PT Pos, Pegadaian, dan BPN, terutama PT Pos, sangat strategis menjadi mitra kami sehingga kami pada hari ini mengapresiasi PT Pos atas kerja samanya. Ditandai dengan adanya piloting di Kalimantan Selatan. Mudah-mudahan nanti pilotingnya sukses, kita bisa melebarkan ke seluruh Indonesia," ujar Budi.Kerja sama antara BI dan Pos Indonesia telah dimulai dengan proyek percontohan (piloting) di Kalimantan Selatan. Program ini akan dievaluasi setelah empat bulan sebelum diperluas ke daerah lain.

Komitmen Pos Indonesia Dukung BI

Plt. Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman menyambut, apresiasi BI sebagai wujud kepercayaan terhadap jaringan layanan Pos Indonesia. Sejauh ini, jaringan layanan Pos mencapai lebih dari 4.500 titik, termasuk di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terpencil).

"Kami berterima kasih atas kepercayaan ini. Pos Indonesia berkomitmen mendukung BI agar masyarakat, terutama di daerah yang belum terjangkau digitalisasi, tetap mendapatkan akses terhadap uang layak edar," kata Endy.

Senada dengan Endy, Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris menekankan, kolaborasi ini sejalan dengan lini bisnis perusahaan yang menjadi kepanjangan tangan berbagai lembaga, termasuk Bank Indonesia."Banyak masyarakat di luar perkotaan masih membutuhkan uang tunai. Dengan 4.500 titik layanan, Pos Indonesia bisa membantu BI menjamin masyarakat mudah memperoleh uang layak edar," ungkap Haris.

FERBI 2025 digelar pada 15-17 Agustus dengan mengusung tema “Sinergi Erat Menjaga Rupiah Berdaulat”. Selain pemberian apresiasi, festival ini menampilkan pameran, lomba mural, talkshow, hingga layanan penukaran uang logam bagi masyarakat.

Edukasi Tingkatkan Literasi Peran Penting Rupiah

Gina Melisa Putri, pelajar asal Lampung Selatan yang hadir dalam acara, mengaku mendapatkan pengalaman berharga. Ia dapat mengetahui ragam bentuk rupiah dari zaman ke zaman.

"Seru banget, saya jadi tahu sejarah mata uang Indonesia dari zaman dulu sampai sekarang. Penting banget agar generasi muda tetap kenal Rupiah, meski sekarang banyak transaksi digital," ujar Gina.Baca Juga: Sukseskan Kopdes Merah Putih, PosIND Pastikan Kesiapan Jaringan dan Armada Logistik

Menurut Gina, uang fisik masih pernting keberadaannya, karena tidak seluruh masyarakat menggunakan cashless dalam bertransaksi. “Warga di pedesaan dan di tempat-tempat yang terpelosok gimana donk. Mereka kan banyak yang tidak tahu QRIS untuk bayar-bayar. Jadi masih perlu uang nyata terutama ya itu, orang-orang yang tidak punya (gawai untuk) QRIS,” ujar Gina.

Sementara itu, peserta lomba mural asal Solo, Ilham Nurfathoni juga menyambut positif penyelenggaraan FERBI. Ia menilai acara ini menjadi ajang kreatif untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga martabat Rupiah.

"Karya mural kami mengangkat tema bahaya peredaran uang palsu. Menurut saya, sosialisasi BI tentang ciri uang asli harus terus digencarkan sampai ke pelosok," kata Ilham.

Topik Menarik