BRI Peduli Tingkatkan Minat Baca Siswa dengan Pendekatan Berbasis Sains
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BRI Peduli kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu wujudnya diwujudkan melalui Program Literasi Anak Negeri yang kali ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program yang digelar menghadirkan berbagai kegiatan seperti pelatihan bagi guru, kelas tambahan interaktif bagi siswa, hingga penyediaan modul pembelajaran khusus untuk meningkatkan keterampilan membaca.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan Program Literasi Anak Negeri dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami bacaan, menumbuhkan kemandirian belajar, memperkuat rasa percaya diri, serta membangun ekosistem literasi berkelanjutan.
"Dengan metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program ini tidak hanya fokus pada siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru agar manfaatnya dapat berlangsung jangka panjang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/6).
Baca Juga:BRI Peduli Gaungkan Semangat Kemerdekaan Melalui Program Literasi Anak NegeriData Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat, masih ada 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang buta huruf. NTB menjadi provinsi dengan tingkat literasi terendah ketiga di Indonesia, di mana satu dari sembilan penduduknya mengalami buta huruf. Kondisi ini juga berdampak pada siswa sekolah dasar yang masih tertinggal dalam kemampuan membaca dasar.
BRI Peduli turut melakukan perbaikan infrastruktur di SDN 1 Malaka, termasuk pembenahan perpustakaan sekolah dan penambahan koleksi buku berbasis ilmu pengetahuan yang menarik, guna menumbuhkan minat baca.
Selain itu, pembelajaran dikemas lebih menyenangkan melalui permainan kreatif berbasis tantangan literasi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan dapat diakses seluruh murid.
Hendy berharap, program ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan guru, serta menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain. "Kami ingin lebih banyak anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas sehingga mampu membangun masa depan yang lebih baik," katanya.
Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh, menyebut program ini sangat efektif bagi siswa di sekolahnya yang memiliki keterbatasan akses buku, bahan bacaan berkualitas, dan fasilitas pendidikan. "Program ini menjadi jembatan untuk menghadirkan sumber bacaan yang layak sehingga anak-anak tidak tertinggal dalam keterampilan membaca, menulis, dan memahami informasi," tuturnya.Baca Juga:Peringati Hari Anak Nasional, BRI Peduli Tanamkan Nilai Karakter Siswa lewat Agroedukasi di Garut
Menurut Laili, manfaat yang diberikan tidak hanya sebatas pada kemampuan membaca, tetapi juga melatih anak untuk memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi. Hal itu, lanjutnya, menjadi modal penting bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan masa depan.
Ia berharap, program tersebut dapat membuka wawasan siswa terhadap dunia luar, menumbuhkan kepercayaan diri, dan mempersiapkan mereka untuk bersaing secara setara dengan anak-anak di daerah lain.










