Tarif Baru Trump Bikin Ekonomi Dunia Kehilangan Rp32.690 Triliun
Dampak global dari tarif impor tinggi Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan membuat ekonomi dunia kehilangan USD2 triliun atau setara Rp32.690 triliun (kurs Rp16.345 per USD) pada tahun 2027 akibat dari munculnya gangguan perdagangan dan investasi. Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru Bloomberg yang dirilis awal pekan kemarin.
Sejak kembali menjabat pada bulan Januari, Trump melanjutkan kebijakan tarif jilid II dengan alasan untuk melindungi produsen AS dan membalikkan defisit perdagangan. Pada bulan April, diperkenalkantarif Trump 10 secara menyeluruh untuk semua impor dan tarif yang lebih tinggi untuk negara-negara tertentu yang dianggap memiliki praktik perdagangan yang tidak adil.
Selanjutnya AS menangguhkan beberapa tarif, dalam upaya membuka ruang negosiasi perdagangan, meski akan tetap mulai berlaku pada 1 Agustus 2025, mendatang. Kebijakan perdagangan presiden AS ini dinilai memperlambat investasi dan merubah rantai pasokan global.
Baca Juga: Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global Memasuki Dekade Terburuk sejak Tahun 1960-an
Level tarif AS secara keseluruhan kini menjadi yang tertinggi sejak tahun 1930-an, sekitar enam kali lipat dari jabatan pertama Trump menurut Bloomberg. Kebijakan ini diklaim sudah menyebabkan perusahaan membekukan belanja modal, mengalihkan rantai pasokan, dan memangkas margin untuk meredam biaya yang terus meningkat. "Dampak terhadap perekonomian dunia akan mencapai USD2 triliun pada akhir 2027 dibandingkan dengan jalur sebelum perang dagang," ungkap laporan tersebut.
Secara global, investasi langsung asing yang dianggap kunci untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, menuju penurunan tahun ini, dimana semakin memperparah pelemehan 11 pada 2024, berdasarkan laporan terbaru dari PBB.
Negosiasi tarif "buruk untuk investasi," kata Daniel Harenberg, ekonom utama di Oxford Economics, yang menyebutnya "sebuah pajak menghambat rantai pasokan dan perdagangan global."
Baca Juga: Kekuatan Ekonomi BRICS Lebih Besar dari Blok Barat, Total Tembus Rp323.677 Triliun
Seperti diketahui AS sejauh ini telah mengumumkan kesepakatan awal dengan UE (Uni Eropa), Jepang, Vietnam, dan Inggris, dan mengumumkan gencatan senjata dengan China setelah tarif sebelumnya memicu perang dagang yang mengguncang pasar global.
Dengan tenggat waktu tarif yang semakin dekat, pejabat AS akan bertemu dengan perwakilan China minggu ini. Kesepakatan besar lainnya, datang dari beberapa negara seperti dengan Kanada, Meksiko, India, dan Korea Selatan, masih tertunda. IMF dan OECD keduanya sejauh ini menurunkan proyeksi pertumbuhan global, dengan menyebut adanya gangguan akibat tarif.









