5 Cara Trading Crypto Secara Mudah untuk Pemula

5 Cara Trading Crypto Secara Mudah untuk Pemula

Ekonomi | sindonews | Senin, 28 Juli 2025 - 13:07
share

Perdagangan mata uang crypto atau trading crypto telah menjadi tren global dalam dunia keuangan digital. Banyak orang mulai tertarik karena potensi keuntungan besar, akses pasar 24 jam, dan kemudahan teknologi yang memungkinkan siapapunbisa memulai dari mana saja, termasuk dari rumah.

Bagi pemula, dunia crypto hari ini bisa terasa rumit. Istilah seperti Bitcoin, altcoin, candlestick, staking, stop-loss, dan lainnya bisa membingungkan. Padahal, dengan pendekatan yang benar dan strategi yang sederhana, trading crypto bisa menjadi aktivitas yang mudah dan menyenangkan.

Terdapat beberapa aplikasi crypto Indonesia yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak. Sebagai informasi, harga Bitcoin pada 24 Juli 2025 dilansir dari Pintu Market berada pada harga Rp 1.941.197.000,- mengalami penurunan sebesar 0,34 dalam waktu 24 jam.

Berikut ini adalah 5 cara trading cryptosecara mudah, khusus untuk pemula yang ingin memulai langkah pertama mereka di dunia aset digital.

1. Mulai dengan Platform yang Sederhana dan TerpercayaLangkah pertama yang penting adalah memilih platform crypto exchange yang mudah digunakan, aman, dan legal. Di Indonesia, ada beberapa exchange yang sudah terdaftar di Bappebti, seperti:

a.Pintu

b.Triv

c.Upbit

d.OKX

e.Luno

Platform-platform tersebut menyediakan antarmuka yang ramah pengguna, lengkap dengan tampilan harga real-time, fitur beli-jual instan, dan dompet digital (crypto wallet) terintegrasi. Anda tidak perlu mengerti teknologi blockchain secara mendalam untuk mulai trading.

Tips Memilih Platform:a.Pastikan terdaftar resmi di Indonesia.

b.Lihat ulasan pengguna di Play Store/App Store.

c.Perhatikan biaya transaksi (trading fee).

d.Pilih yang punya customer service responsif.2. Pelajari Dasar-Dasar Aset CryptoJangan langsung terjun ke pasar tanpa mengenal aset yang akan Anda beli. Sebagai trader pemula, luangkan waktu untuk memahami apa itu crypto, jenis-jenis coin, dan karakteristiknya. Misalnya:

a.Bitcoin (BTC): Aset crypto pertama dan paling terkenal, cocok untuk jangka panjang.

b.Ethereum (ETH): Koin yang mendukung smart contract dan ekosistem DeFi.

c.Stablecoin (USDT, USDC): Koin yang nilainya stabil terhadap dolar AS, berguna sebagai lindung nilai.

d.Altcoin (SOL, ADA, DOGE, dll.): Koin alternatif yang memiliki volatilitas tinggi dan potensi keuntungan besar.

Sumber Belajar:a.YouTube channel edukatif seperti "Coinvestasi" atau "Pintu Academy"

b.Artikel dan blog crypto lokal

c.Grup komunitas crypto di Telegram/Discord

Dengan pemahaman yang baik, Anda akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan trading.

Gunakan Fitur Beli-Jual Instan untuk Praktik AwalBanyak exchange menyediakan fitur beli/jual instan yang sangat berguna bagi pemula. Anda hanya perlu menentukan jumlah aset (misalnya 100 ribu rupiah) dan sistem akan otomatis mencocokkan harga pasar saat ini.

Cara Praktis:a.Deposit saldo Rupiah (IDR) ke aplikasi.

b.Pilih aset crypto yang ingin dibeli (misal BTC).

c.Gunakan fitur beli instan tanpa perlu memilih harga atau membuat order manual.

d.Aset akan langsung masuk ke dompet Anda.

Fitur ini ideal untuk latihan awal sebelum beralih ke metode trading yang lebih kompleks seperti limit order atau charting.Manfaatkan Strategi Sederhana: DCA (Dollar Cost Averaging)Salah satu cara termudah dan paling aman bagi pemula untuk trading crypto adalah dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA). DCA berarti Anda membeli aset secara rutin dengan jumlah yang sama, misalnya Rp100.000 setiap minggu atau bulan.

Kelebihan DCA:a.Tidak perlu menebak harga terbaik.

b.Mengurangi risiko dari fluktuasi pasar.

c.Cocok untuk jangka panjang.

Contoh: Ali membeli Bitcoin setiap hari Jumat sebesar Rp100.000. Dengan DCA, Ali membeli di harga tinggi dan rendah, yang menghasilkan harga rata-rata dalam jangka panjang.

3. Gunakan Fitur Stop-Loss dan Target Profit

Saat Anda sudah mulai memahami pergerakan pasar, gunakan fitur-fitur sederhana seperti:

a.Stop-Loss: Fitur untuk otomatis menjual aset jika harga turun ke titik tertentu, guna membatasi kerugian.

b.Take Profit: Menjual aset ketika harga mencapai target keuntungan Anda.

Contoh Penggunaan:a.Anda beli Ethereum di harga Rp30 juta.

b.Anda pasang take profitdi Rp 35juta dan stop-lossdi Rp28 juta.

c.Jika harga menyentuh salah satu titik itu, sistem akan otomatis jual.

4. Belajar Analisis Teknikal dan FundamentalDalam trading BTC Perpetual, dua pendekatan utama analisis digunakan:

a. Analisis Teknikal (TA):Melibatkan grafik harga, indikator teknikal (seperti RSI, MACD, Moving Average), dan pola candlestick untuk memprediksi pergerakan harga jangka pendek.

Alat bantu populer:

־TradingView: Platform charting yang lengkap.

־Indikator support/resistance.

־Fibonacci retracement untuk mencari titik entrydan keluar.

b. Analisis Fundamental (FA):Melibatkan berita pasar, sentimen global, dan faktor makro seperti regulasi, adopsi institusional, dan data on-chain (volume transaksi, jumlah wallet aktif).

Tips:

־Gabungkan TA dan FA untuk mendapatkan gambaran menyeluruh.

־Waspadai rilis berita ekonomi besar (seperti data inflasi AS) karena dapat memicu volatilitas besar di pasar BTC.

c. Ikuti Berita Fundamental, Tapi Jangan TerjebakMeskipun trading futures lebih mengandalkan teknikal, berita fundamental tetap bisa memicu volatilitas tinggi, seperti:

־Pengumuman suku bunga The Fed

־CPI (Consumer Price Index)

־Peretasan exchange besar

־Sentimen regulasiTips:

־Cek kalender ekonomi (misalnya di investing.com)

־Hindari entry besar menjelang rilis data penting

־Gunakan volatilitas untuk cari peluang, bukan panik

5. Pahami Manajemen Risiko dan Psikologi TradingTrading sangat mengandalkan disiplin. Banyak trader gagal bukan karena strategi mereka buruk, tetapi karena manajemen risiko dan kontrol emosi yang lemah.

Beberapa prinsip manajemen risiko:־Risiko per posisi maksimal 1–2 dari total modal.

־Diversifikasi portofolio: jangan hanya fokus pada BTC.

־Hindari FOMO (Fear of Missing Out) dan overconfidence.

Psikologi trading:1.Emosi seperti ketakutan dan keserakahan sering menjadi penghalang utama kesuksesan.

2.Miliki trading journal untuk mencatat setiap posisi, alasan, dan hasilnya.

3.Evaluasi mingguan untuk memperbaiki kesalahan dan memperkuat strategi.

Coba Trading Simulasi atau Modal KecilBanyak platform sekarang menawarkan mode simulasi trading atau akun demo. Ini adalah cara yang baik untuk latihan tanpa risiko uang nyata. Jika tidak tersedia, Anda bisa mulai dengan modal kecil seperti Rp50.000 atau Rp100.000 untuk latihan strategi.

Trading crypto memang bisa tampak rumit di awal, tetapi dengan pendekatan sederhana dan langkah yang tepat, siapa pun bisa mulai trading crypto secara mudah dan aman. Pilih platform yang tepat, pahami aset yang Anda beli, gunakan strategi DCA, dan manfaatkan fitur-fitur seperti beli instan, stop-loss, dan take profit.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Topik Menarik