Pertamina Patra Niaga Dorong Transisi Energi Melalui Pengembangan SAF

Pertamina Patra Niaga Dorong Transisi Energi Melalui Pengembangan SAF

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 19 Juli 2025 - 20:28
share

PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat komitmennya terhadap transisi energi dan pengurangan emisi karbon melalui pengembangan produk bahan bakar rendah karbon, salah satunya Sustainable Aviation Fuel (SAF). Inisiatif ini menjadi sorotan utama dalam ajang Pertamina Investor Day 2025 yang digelar, di Jakarta, Rabu (16/7). Acara tersebut menjadi wadah bagi Pertamina untuk menunjukkan upaya nyata dalam mewujudkan visi jangka panjang berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta menyelaraskan langkah strategis perusahaan dengan ekspektasi investor global.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, menyampaikan bahwa SAF merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam penyediaan energi bersih, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Dalam dua tahun terakhir, kami telah melakukan tiga kali uji pasar dan proses sertifikasi SAF di seluruh rantai distribusi, mulai dari terminal BBM hingga depot pengisian pesawat. Ini penting untuk memastikan SAF memenuhi standar industri dan siap digunakan," ujar Harsono dalam keterangannya, Sabtu (19/7).

Baca Juga:Putaran Perdana Pertamax Turbo Drag Fest 2025 Siap Digelar di Yogyakarta

Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci percepatan adopsi SAF secara nasional, sejalan dengan peta jalan SAF yang telah dicanangkan pemerintah. Pertamina saat ini juga tengah menjajaki kemitraan dengan penyedia teknologi untuk pengembangan SAF secara lebih luas.Selain SAF, Pertamina Patra Niaga telah meluncurkan produk bahan bakar rendah karbon lainnya seperti Biosolar dan Pertamax Green 95, yang menjadi bagian penting dari perjalanan dekarbonisasi produk hilir perusahaan.

Dengan dukungan infrastruktur dan pengalaman panjang dalam distribusi energi, Pertamina Patra Niaga optimistis SAF akan menjadi game changer dalam upaya menekan emisi karbon serta membuka peluang baru di sektor energi terbarukan, khususnya penerbangan.

"SAF adalah simbol kesiapan Indonesia dalam memimpin transisi energi di sektor aviasi. Dengan infrastruktur dan kapabilitas yang kami miliki, SAF membuka jalan menuju masa depan energi yang lebih hijau," tegas Harsono.

Produk SAF milik Pertamina telah mengantongi dua sertifikasi penting, yakni ISCC CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) dan ISCC EU (Renewable Energy Directive – Uni Eropa), yang membuka peluang pemasaran produk secara internasional sesuai regulasi keberlanjutan global.

Baca Juga: Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum RentanPada 2023, Pertamina Patra Niaga mencatat pencapaian penting dengan melaksanakan uji coba perdana SAF untuk penerbangan komersial bersama Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandara Adi Soemarmo, Solo (SOC).

Inisiatif ini berlanjut pada ajang Bali International Airshow 2024, di mana SAF Pertamina diuji coba bersama sejumlah maskapai dan mitra strategis, seperti Citilink, Pelita Air, dan Virgin Australia, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem aviasi rendah emisi di Indonesia.

Topik Menarik