KTT Tahunan BRICS Resmi Dimulai, Berikut 6 Poin Bahasannya
KTT tahunan BRICS ke-17 telah resmi dibuka di Rio de Janeiro, Brasil, yang memegang kepresidenan bergilir blok negara berkembang tersebut. Acara dua hari ini akan membahas beberapa hal, yakni mulai dari pembangunan dan tata kelola global, hingga kebijakan internasional, dan kerjasama multilateral.
Sementara itu tidak ada daftar peserta resmi yang diterbitkan, namun pejabat Brasil mengatakan, lebih dari 4.000 peserta dari 37 negara diharapkan hadir tahun ini. Termasuk perwakilan senior dari negara anggota, mitra, dan badan internasional.
Brasil menekankan, setidaknya ada enam prioritas yang menjadi agenda pembahasan KTT BRICS tahun ini. 6 poin tersebut yaitu, kerjasama kesehatan global; perdagangan, investasi, dan keuangan; perubahan iklim; tata kelola AI; reformasi sistem perdamaian dan keamanan multilateral; dan pengembangan institusi di dalam BRICS.
Baca Juga: Perdagangan Global BRICS Tembus Rp64.768 Triliun, Melonjak Lebih Tujuh Kali Lipat
Sebelumnya spekulasi yang beredar, negara-negara anggota BRICS dikabarkan bakal membahas penerbitan mata uang bersama. Sebuah gambar uang kertas pecahan 200 dengan simbol negara-negara anggota BRICS beredar luas di media sosial bertepatan dengan pelaksanaan KTT BRICS 2025 di Brasil. Uang kertas tersebut menampilkan bendera dan burung nasional dari negara-negara anggota seperti Rusia, China, India, Brasil, dan Afrika Selatan serta anggota baru seperti Iran dan UEA. Meskipun tampak resmi, uang kertas tersebut ternyata tidak memiliki nilai tukar atau status legal.
Wakil Walikota Rio, Eduardo Cavalieri sebelumnya mengatakan, bahwa kota tersebut secara resmi telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah kantor pusat BRICS yang permanen. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov akan mewakili Rusia secara langsung, sementara Presiden Vladimir Putin akan bergabung pada puncak acara melalui tautan video.
Sedangkan delegasi China akan dipimpin oleh Perdana Menteri Li Qiang, karena Presiden Xi Jinping tidak bisa hadir, untuk menjadi pertama kalinya dalam 12 tahun. Sebelumnya Xi Jinping tidak pernah absen dalam acara tahunan BRICS yang mempertemukan negara anggota, negara mitra, dan organisasi internasional.
Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi juga akan melewatkan acara tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah tiba, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres diharapkan hadir.
Sebagai informasi, BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, untuk kemudian Afrika Selatan bergabung pada tahun 2011. Selama tahun lalu, keanggotaan penuh diperluas ke Iran, Mesir, Ethiopia, UEA, dan Indonesia. Baca Juga:Uang Kertas BRICS Pecahan 200 Beredar Luas, Simbol atau Realita Ekonomi Baru?
Blok ini sekarang mewakili hampir setengah populasi global dan sekitar 40 dari PDB dunia dalam hal paritas daya beli, melampaui G7. Pada KTT tahun lalu di kota Kazan, Rusia, kelompok ini menyetujui status baru 'negara mitra' sebagai respons terhadap minat keanggotaan yang semakin meningkat, dimana ada lebih dari 30 negara.









