SRC Berdayakan 250 Ribu Toko Kelontong, Dongkrak Omzet UMKM hingga Rp263 Triliun

SRC Berdayakan 250 Ribu Toko Kelontong, Dongkrak Omzet UMKM hingga Rp263 Triliun

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:25
share

Program Sampoerna Retail Community (SRC) yang digagas PT HM Sampoerna Tbk terus menunjukkan dampak signifikan dalam mendorong pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya toko kelontong. Sejak diluncurkan pada 2008, lebih dari 250 ribu toko kelontong di seluruh Indonesia telah mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan dukungan digitalisasi melalui program ini.

Maryati, pemilik Toko SRC di Kabupaten Tangerang, adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha yang merasakan manfaat program tersebut. Berawal dari toko kecil berukuran 3 x 6 meter yang dibuka pada 1992, Maryati bergabung dengan SRC pada 2010 dan mulai mendapatkan pelatihan pengelolaan toko serta peningkatan omzet.

"Dulu saya belajar sendiri, tapi sejak bergabung dengan SRC, saya tahu cara menata toko, mengelola stok, dan bahkan memakai aplikasi digital untuk belanja barang tanpa menutup toko," ujar Maryati dalam acara talkshow, dikutip Sabtu (17/6).

Baca Juga:Orientasi Ekspor, Sampoerna Rogoh Kocek Rp5,3 Triliun Produksi IQOS Cs di RI

Berkat pendampingan dari SRC, omzet tokonya meningkat secara konsisten. Ia bahkan mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga perguruan tinggi dan kini mempekerjakan empat orang karyawan. Maryati juga ikut memberdayakan tetangganya dengan menyediakan rak "Pojok Lokal" untuk menampung produk UMKM sekitar seperti keripik dan kerupuk."Rak itu saya sediakan agar tetangga bisa titip produk dan ikut menikmati hasilnya. Jadi ekonomi keluarga bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk warga sekitar," ungkapnya.

Transformasi digital turut memperkuat usaha toko kelontong dalam menghadapi tantangan zaman. Aplikasi AYO Toko dan layanan Pojok Bayar menjadi andalan Maryati dan ribuan anggota SRC lainnya dalam memudahkan pemesanan barang serta melayani pembayaran BPJS, PDAM, listrik, dan pulsa bagi pelanggan sekitar.

Program pemberdayaan ini juga mendapat perhatian pemerintah. Asisten Deputi Ketahanan Keluarga Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum menekankan pentingnya penguatan ekonomi keluarga sebagai bagian dari pembangunan nasional.

Ia menyebut, lemahnya ketahanan keluarga kerap dipicu masalah ekonomi. "Untuk itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi, termasuk dengan sektor swasta seperti SRC, yang memberi dampak langsung ke keluarga pelaku usaha," kata dia.

Baca Juga:Sampoerna Catatkan Nilai Ekspor IQOS-TEREA Rp829 Miliar di 2024Hal senada disampaikan Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK, Linda Restaningrum. Ia menilai peran komunitas seperti SRC penting dalam memperkuat kesejahteraan keluarga dan kesehatan mental masyarakat.

Berdasarkan riset pada 2023, toko kelontong anggota SRC menyumbang omzet sebesar Rp263 triliun per tahun, setara 11,36 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Ritel Nasional 2022. Saat ini, SRC juga membina lebih dari 8.200 paguyuban dan bekerja sama dengan lebih dari 6.300 toko grosir Mitra SRC.

Atas kontribusinya tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada SRC dalam kategori “Kemandirian Ekonomi Keluarga Melalui UMKM dan Digitalisasi Ritel” sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

Topik Menarik