Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6

Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6

Ekonomi | sindonews | Rabu, 11 Juni 2025 - 22:57
share

Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II senilai total Rp3 triliun. Dana hasil penerbitan akan difokuskan untuk memperkuat portofolio kredit pensiun dan mendukung pemberdayaan ekonomi para pensiunan di Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama, menjelaskan bahwa penerbitan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mewujudkan visi sebagai bank pensiun nomor satu di Indonesia.

"Obligasi ini merupakan bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan serta membiayai pertumbuhan kredit pensiun," ujar Maswar dalam Investor Gathering Bank Mandiri Taspen di Jakarta, Rabu (11/6).

Baca Juga:Utang AS dalam Bahaya, Aksi 'Jual Amerika' Guncang Pasar Keuangan

Bank Mandiri Taspen menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 11,6 pada tahun 2025. Saat ini, bank mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp5,4 triliun secara tahunan (year on year/yoy), dengan total penyaluran mencapai Rp51,6 triliun.Maswar mengatakan bank menerapkan sejumlah strategi untuk memastikan pertumbuhan kredit yang sehat, antara lain optimalisasi basis nasabah eksisting, peningkatan produk unggulan seperti KUR dan auto loan, serta kerja sama dengan PT Taspen dan Bank Mandiri untuk memperluas akuisisi nasabah pensiunan.

Selain itu, prinsip kehati-hatian terus dikedepankan melalui verifikasi kesehatan calon debitur dan evaluasi risiko secara berkala. Monitoring aktif terhadap debitur non-performer juga dilakukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali.

Sementara, Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen, Putu Apriyanto, menambahkan dana obligasi juga akan dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur pendanaan. Penurunan biaya dana (cost of fund) diharapkan akan meningkatkan daya saing bank dalam penetrasi pasar pensiunan.

Saat ini, Bank Mandiri Taspen memiliki sekitar 565 ribu nasabah pensiunan. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 300 ribu yang telah dikonversi menjadi debitur aktif. Sisanya, sekitar 200 ribu pensiunan dinilai masih berpotensi dikonversi menjadi nasabah kredit, dengan estimasi total pembiayaan mencapai Rp3 triliun.Baca Juga:Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Konsolidasi Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025

Putu juga mengungkapkan adanya potensi top-up kredit sebesar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun dari nasabah aktif yang memenuhi syarat. Bank juga mencermati tren demografi, di mana terdapat 120 hingga 130 ribu pegawai yang pensiun setiap tahunnya dengan potensi akuisisi nasabah baru mencapai 50 ribu orang per tahun.

Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri Taspen fokus mendorong akuisisi dana ritel berbiaya rendah dan mengelola dana wholesale secara terukur. Sinergi dengan induk usaha, yakni Bank Mandiri dan PT Taspen, dinilai sebagai kekuatan utama dalam memperluas pangsa pasar.

Bank juga mendorong peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) melalui platform digital Movin dan layanan trading yang baru diluncurkan. Langkah ini diharapkan menjadi sumber pendapatan berulang (recurring income) yang signifikan ke depan.

Bank Mandiri Taspen terus menempuh efisiensi dengan menyederhanakan proses bisnis serta memanfaatkan infrastruktur dan layanan Bank Mandiri, baik secara gratis maupun melalui skema berbagi biaya.

Tahap pertama penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun akan dilakukan pada Juli 2025. Tahap kedua sebesar Rp1,5 triliun direncanakan pada April 2026. Obligasi akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor tiga tahun dan kupon indikatif 6,30-7, serta Seri B dengan tenor lima tahun dan kupon 6,40-7,10.

Topik Menarik