Perkuat Jaringan, KAI Logistik Catat Lonjakan Volume Angkutan Ritel 9
PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam layanan pengiriman barang ritel. Hingga April 2025, volume angkutan melalui KALOG Express naik 9 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, mengatakan pertumbuhan ini mencerminkan respons positif masyarakat terhadap layanan KAI Logistik, khususnya di tengah persaingan ketat industri logistik nasional.
"Hingga Mei 2025, KALOG Express mencatat rata-rata volume bulanan 4.871 ton, dengan total 24.356 ton. Ini meningkat dari tahun lalu yang sebesar 22.427 ton, atau tumbuh 9 persen," ujar Riyanta dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6).
Baca Juga:Perluas Jangkauan, KAI Logistik Tambah 43 Titik Layanan Baru
Komoditas dengan volume terbesar masih didominasi paket dan sepeda motor, masing-masing mencatat 16.685 ton dan 6.996 ton. Selain itu, pengiriman hewan peliharaan mencapai 698 ton, serta barang elektronik, sepeda, dan komoditas lain juga ikut menyumbang pertumbuhan.Pertumbuhan tersebut selaras dengan proyeksi sektor logistik nasional. Data Chain Indonesia memprediksi sektor transportasi dan pergudangan akan berkontribusi Rp1.623,65 triliun terhadap PDB pada 2025, tumbuh 12,53 dari tahun sebelumnya.
Meski sektor transportasi mencakup angkutan penumpang dan barang, tren ini menggambarkan meningkatnya aktivitas logistik, terutama yang didorong oleh industri pengolahan, perdagangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Riyanta menegaskan pencapaian KALOG Express merupakan hasil strategi dan inovasi berkelanjutan, termasuk peningkatan kualitas layanan, pembukaan titik layanan baru, serta penguatan platform digital KAI Logistik TRAX yang memudahkan akses pelanggan.
Di tengah tantangan tingginya biaya operasional, terutama untuk layanan last-mile delivery, KAI Logistik melakukan efisiensi melalui optimalisasi rute dan pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga kualitas tanpa membebani biaya.
Salah satu inisiatif efisiensi adalah program kemitraan Gerai, yakni sistem dropping point tempat mitra hanya menerima barang dari pelanggan, sementara pengiriman dikelola oleh petugas operasional KALOG Express. Model ini memperluas jangkauan sekaligus menekan beban operasional.Baca Juga:KAI Logistik Pindahkan 55 Unit KRL Afkir di Depok, Bobot Capai 30 Ton
KAI Logistik juga menjajaki pengembangan layanan cold chain logistics, termasuk sarana penyimpanan dan kendaraan berpendingin, untuk mendukung pengiriman komoditas yang sensitif terhadap suhu seperti produk makanan dan farmasi.
Selain itu, perusahaan tengah memetakan wilayah potensial untuk membuka lebih banyak service point berbasis komoditas unggulan, guna meningkatkan akses dan efisiensi layanan ke lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia.










