Pendapatan Garuda Naik jadi Rp11,7 Triliun di Awal 2025 Berkat Penerbangan Umrah
JAKARTA, iNews.id - Garuda Indonesia (GIAA) mengumumkan kenaikan pendapatan 1,6 persen dibanding tahun lalu menjadi 723,56 juta dolar AS atau setara dengan Rp11,7 triliun (kurs Rp16.251) di kuartal I 2025. Hal itu didorong berkat perusahaan fokus pada layanan umrah secara khusus.
Saat yang sama, segmen pesawat charter juga tumbuh signifikan sebanyak 93 persen. Garuda juga mencatat tren positif adalah tingkat keterisian naik 5 poin persentase atau menjadi 78,8 persen.
“Seluruh perbaikan performa ini berdampak positif pada kemampuan perusahaan menekan rugi bersih sebesar 12,5 persen menjadi 75,9 juta dolar AS,” bunyi keterangan dikutip iNews.id, Senin (26/5/2025).
Dengan catatan positif ini, perseroan optimistis proses transformasi yang sedang berjalan, termasuk optimalisasi kinerja dan penambahan armada, dapat tercapai.
Sebagai informasi, perusahaan yang dipimpin Wamildan Tsani Pandjaitan ini tengah dihadapkan pada warisan utang peninggalan manajemen sebelumnya. Perseroan pun optimistis mampu melunasinya.
Sementara itu, BPI Danantara juga mengumumkan siap menyuntikkan dana besar, termasuk untuk membeli sejumlah pesawat Boeing, buatan Amerika Serikat (AS) untuk Garuda.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani mengatakan ada rencana menyuntik dana besar untuk Garuda, bahkan sudah dilakukan diskusi di internal BPI Danantara untuk merealisasikan rencana tersebut.
Hanya saja, secara detail terkait penyuntikan modal itu seperti apa, belum bisa dipublikasi. Demikian pula besaran dana yang bakal digelontorkan untuk menempatkan Garuda sebagai maskapai kebanggaan bangsa.










