Pertagas Perkuat Infrastruktur Midstream Dorong Monetisasi Lapangan Gas di Indonesia Timur

Pertagas Perkuat Infrastruktur Midstream Dorong Monetisasi Lapangan Gas di Indonesia Timur

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:05
share

PT Pertamina Gas (Pertagas) menegaskan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur midstream energi di Indonesia Timur. Dengan infrastruktur yang dirancang sesuai kondisi geografis dan potensi lokal, Pertagas optimistis dapat menjadi mitra strategis dalam mendorong monetisasi gas yang berkelanjutan dan pemerataan energi nasional.

Direktur Komersial Pertamina Gas, Kusdi Widodo mengatakan, bahwa konektivitas merupakan faktor kunci dalam mempercepat akses energi di wilayah dengan tantangan geografis tinggi. Hal ini diiutarakannya pada sesi panel Concurrent Session The 49th Indonesia Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 di ICE BSD City, Tangerang.

Dalam diskusi bertema "Fuelling the Future: Strategies for Achieving Long-term Plan Production from East Indonesia through Sustainable Exploration" ini, hadir berbagai tokoh kunci dari sektor hulu, regulator, hingga mitra internasional. Dalam diskusi ini dibahas mengenai peluang dan tantangan dalam monetisasi gas di kawasan Indonesia Timur.

Diskusi strategis ini mencerminkan urgensi kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra strategis untuk menciptakan ekosistem energi yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di kawasan Indonesia Timur yang selama ini belum tergarap optimal.

"Investasi bukan semata soal pasokan, tapi soal konektivitas. Tantangan utama di Indonesia Timur adalah ketiadaan infrastruktur midstream yang andal untuk menghubungkan sumber gas dengan pasar potensial. Di sinilah pendekatan modular dan hybrid memainkan peran penting," papar Kusdi dalam keterangannya, Sabtu (24/5/2025).

Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina merupakan operator jaringan pipa transmisi gas terpanjang di Indonesia. Pertagas mengelola lebih dari 600 km pipa minyak di Sumatera dan telah berperan banyak mendukung penyaluran kebutuhan energi nasional.

Untuk menjangkau wilayah timur yang belum terlayani infrastruktur, jelas Kusdi, Pertagas mengimplementasikan pendekatan modular seperti isotank, Floating Storage Unit (FSU), Floating Regasification Unit (FRU), serta pembangunan pipa pendek untuk konektivitas lokal.

Salah satu portofolio di wilayah Indonesia Timur yaitu proyek gasifikasi di Sorong. Di bawah mandat KEPMEN ESDM No. 13.K/2020 lalu, Pertagas berperan dalam mendukung suplai gas ke PLTMG 50 MW. "Ini bukan hanya proyek kelistrikan, tapi jangkar ekonomi kawasan. Ketika listrik tersedia, permintaan dari sektor logistik, industri, hingga rumah tangga ikut tumbuh," paparnya.

Selain itu, untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak memiliki jaringan pipa, Pertagas mengembangkan fasilitas virtual pipeline di Bontang, yakni LNG Filling Station berkapasitas 14 MMSCFD dan LNG Cargo Dock yang mendukung pengiriman isotank melalui laut ke kawasan Indonesia Timur. "Fasilitas ini dapat menjadi solusi nyata distribusi gas secara fleksibel," tegas Kusdi.

Kusdi juga menyinggung proyek-proyek prospektif di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua Selatan. Menurut dia, midstream bukanlah hambatan. "Justru menjadi enabler. Mulai dari skala kecil, praktis, dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal-itulah pendekatan kami," jelasnya.

Selain aspek teknis dan komersial, Kusdi juga menyoroti pentingnya aspek sosial dalam keberlanjutan proyek energi. Menurut dia, menjaga komunikasi yang kuat dengan komunitas sosial bukan pilihan, tapi sebuah keharusan. "Kami menjalankan tanggung jawab sosial di sekitar wilayah operasional kami, untuk merangkul masyarakat, memberdayakan, dan memastikan infrastruktur kami memberi manfaat bersama," tuturnya.

Sebagai bagian dari Pertamina Group dan Subholding Gas PGN, Pertagas terus memperluas perannya tidak hanya sebagai pengangkut gas, tetapi juga sebagai pembuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan. "Kami hadir bukan hanya untuk mengalirkan gas, tapi untuk membuka akses dan membangun ketahanan energi jangka panjang," tutupnya.

Topik Menarik