Kian Perkasa, Rupiah Hari Ini Ditutup Tinggalkan Level Rp16.300 per USD
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat signifikan pada akhir perdagangan Jumat (23/5/2025). Rupiah menguat 110 poin atau sekitar 0,67 persen ke level Rp16.217 per USD.
Penguatan rupiah kali ini turut dipengaruhi oleh perkembangan politik fiskal di Amerika Serikat (AS) serta sejumlah indikator ekonomi dalam negeri.
Menurut Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, penguatan rupiah antara lain dipicu oleh disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak oleh DPR AS.
“Dijuluki ‘One Big Beautiful Bill’ Undang-Undang tersebut mencakup pemotongan pajak yang substansial, peningkatan pendanaan militer dan penegakan hukum perbatasan, dan pengurangan signifikan terhadap insentif energi hijau dan program sosial,” ujarnya dalam risetnya, Jumat (23/5/2025).
Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa kembali meningkat. Negosiator AS mendesak pengurangan tarif sepihak oleh UE, dan mengancam pemberlakuan tarif tambahan sebesar 20 persen jika tidak ada kemajuan. Surat kabar Financial Times melaporkan bahwa dokumen dari Brussel tidak memenuhi ekspektasi Washington.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh perkembangan negosiasi nuklir AS-Iran yang kembali digelar di Roma. Menurut Ibrahim, titik krusial dalam pembahasan adalah aktivitas pengayaan uranium oleh Iran. AS mendesak penghentian penuh, sementara Iran tetap bersikukuh pada hak pengayaan untuk kepentingan damai.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas ekonomi atau uang beredar (M2) pada April 2025 tetap tumbuh sebesar 5,2 persen secara tahunan, meski melambat dibanding Maret yang mencapai 6,1 persen. Total uang beredar tercatat sebesar Rp9.390 triliun.
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,0 persen dan uang kuasi sebesar 2,4 persen. Sementara penyaluran kredit masih tumbuh 8,5 persen, meski sedikit melambat dari bulan sebelumnya. Namun, tagihan bersih kepada pemerintah pusat mengalami kontraksi dalam, sebesar 21,0 persen.
Uang primer (M0) juga tercatat tumbuh 13 persen pada April, ditopang oleh kenaikan uang kartal yang beredar dan giro bank umum di BI.
4 Fakta Rumor Grab Merger dengan Goto
"Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.140-Rp16.220 per USD," kata dia.
(Dhera Arizona)