China Cabut Larangan Ekspor Mineral Langka kepada 28 Perusahaan AS
China untuk sementara telah menghentikan larangan ekspor mineral langka logam tanah jarang kepada 28 perusahaan Amerika Serikat (AS). Menurut laporan Bloomberh, kebijakan ini menjadi bagian pelonggaran hambatan perdagangan dengan AS.
Hal ini menandai peluang meredanya perang dagang antara kedua raksasa ekonomi dunia. Kementerian Perdagangan China mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari terhadap pembatasan ekspor mineral kritis yang awalnya ditetapkan pada 4 April dan 9 April, yang menargetkan ekspor barang penggunaan ganda kepada entitas-entitas AS tertentu.
China menambahkan 16 entitas AS ke dalam daftar pengawasan ekspornya pada tanggal 4 April, yang kemudian diperluas menjadi 12 perusahaan lagi pada tanggal 9 April.
Kontrol ekspor tersebut diterapkan pada beberapa unsur logam tanah jarang menengah dan berat termasuk disprosium, gadolinium, lutetium, samarium, skandium, terbidium dan yttrium, yang sangat penting untuk berbagai industri termasuk pertahanan dan teknologi.
Meskipun pernyataan terbaru kementerian tidak merinci komoditas apa saja yang dapat keringanan. Namun dipahami bahwa tujuh kategori unsur tanah jarang, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai penggunaan ganda, kini terbuka untuk ekspor berlisensi.
Penangguhan ini sejalan dengan perjanjian bilateral terbaru antara China dan AS untuk mengurangi tarif sementara pada produk masing-masing negara. Langkah besar pertama dalam sejarah panjang perang dagang AS-China disambut baik oleh Presiden AS Donald Trump.
Penundaan selama 90 hari memungkinkan pengeskpor barang dengan aplikasi militer potensial untuk meminta lisensi ekspor dari Kementerian Perdagangan. Dalam langkah terkait, Kementerian Perdagangan juga mencabut larangan perdagangan dan investasi pada 17 perusahaan AS, yang lebih lanjut menandakan mencairnya perang dagang yang telah mempengaruhi stabilitas ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir.
Perang tarif sebelumnya diperparah setelah Presiden Donald Trump di masa jabatan keduanya, memberlakukan tarif tinggi terhadap hampir semua mitra dagang AS, tidak terkecuali dengan China. Namun belakangan, Trump melunak usai membuka negosiasi tarif.
Perusahaan China Teriak Minta Kepastian
Sebelumnya eksportir rare-earth atau logam tanah jarang China meminta pemerintah untuk memberikan kejelasan, apakah mereka diizinkan untuk menjual mineral langka tersebut ke AS. Tuntutan ini terungkap setelah Beijing dan Washington mengumumkan gencatan senjata dalam perang dagang .Selain pemotongan tarif yang dramatis oleh kedua negara, China mengatakan akan menangguhkan atau membatalkan langkah-langkah kontra tarif yang diterapkan pada AS sejak 2 April. Contohnya larangan ekspor tujuh bahan baku mineral langka tanah jarang per 4 April, lalu.
Secara keseluruhan terdapat 17 unsur rare-earth yang sangat penting bagi industri manufaktur, khususnya teknologi tinggi dan pertahanan. Disebutkan menghapus pembatasan tanah jarang menjadi prioritas bagi negosiator AS. Namun tidak ada pihak yang secara eksplisit menyatakan bahwa pembatasan ekspor bahan baku langka tersebut telah dicabut.