BEI Incar 5 Perusahaan Jumbo IPO Tahun Ini

BEI Incar 5 Perusahaan Jumbo IPO Tahun Ini

Ekonomi | okezone | Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:10
share

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan lima perusahaan besar untuk melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (IPO) tahun ini. Perusahaan yang dimaksud merupakan emiten dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun dan kepemilikan saham publik (free float) minimal 15.

Dalam ekosistem pasar modal, perusahaan seperti ini kerap disebut sebagai lighthouse karena dianggap mampu menjadi panutan dan menarik minat investor.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan bahwa saat ini telah terdapat tiga perusahaan lighthouse yang sudah melantai, yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).

“BEI terus mendorong perusahaan dengan skala dan potensi pertumbuhan yang tinggi untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang,” kata Nyoman dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Nyoman menyebut, kehadiran perusahaan tercatat dengan skala besar diharapkan dapat memperkuat struktur dan likuiditas pasar, serta menarik lebih banyak minat investor.

Adapun saat ini, BEI juga telah menyusun kajian mengenai IPO yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan sebagai narasumber, di antaranya grup usaha besar, perusahaan potensial IPO, investor baik institusi maupun ritel, lembaga dan institusi pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya, guna mengetahui keminatan perusahaan-perusahaan berskala besar untuk IPO.

“Serta merumuskan usulan perbaikan peraturan, juga sarana dan prasarana untuk mengakomodasi kebutuhan perusahaan dalam rangka IPO,” imbuh Nyoman.

 

Di samping itu, BEI juga memiliki unit kerja khusus yang aktif melakukan pendampingan persiapan IPO terhadap perusahaan-perusahaan dengan skala aset besar, baik swasta maupun BUMN dan anak usahanya, dalam bentuk go public coaching clinic, one-on-one meeting, atau networking event antara lembaga profesi penunjang pasar modal dan pengusaha.

Nyoman menjelaskan, upaya-upaya tersebut bertujuan mempermudah akses perusahaan kepada pemangku kepentingan di pasar modal untuk membantu proses persiapan IPO. Sementara dari sisi pengaturan, BEI juga telah mengkaji penyesuaian peraturan mengenai jumlah minimal free float pada saat IPO maupun setelah tercatat, serta menyesuaikan batasan minimum aspek keuangan.

Topik Menarik