Triputra Agro (TAPG) Raup Dividen dari Dua Anak Usaha Rp137 Miliar
IDXChannel - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menerima dividen dari dua anak perusahaan, yakni PT First Lamandau Timber International (FLTI) dan PT Dwiwira Lestari Jaya (DLJ). Kedua anak usaha itu dikendalikan oleh TAPG melalui PT Agro Multi Persada (AMP).
Corporate Secretary TAPG, Jonny Tjeng mengatakan, kedua entitas usaha tersebut menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di mana salah satu keputusan pentingnya soal penetapan laba bersih sebagai dividen. Rapat tersebut dilaksanakan pada 9 Mei 2025.
"Telah diputuskan untuk melakukan pembagian dividen FLTI dan DLJ," katanya dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/5/2025).
FLTI merupakan perusahaan sawit yang sahamnya dimiliki AMP. Sementara AMP sebanyak 94,93 persen sahamnya dimiliki oleh TAPG.
"FLTI membagikan dividen sebesar Rp66.034.600.000" katanya.
Adapun DLJ juga merupakan perusahaan terkendali perseroan yang sahamnya dimiliki AMP sebanyak 99,9 persen. DLJ memutuskan pembagian dividen Rp70,95 miliar.
Dengan demikian, TAPG bakal memperoleh dividen Rp137 miliar dari kedua entitas usaha tersebut.
Pada Mei 2025, perusahaan sawit milik keluarga TP Rachmat dan Benny Subianto itu kebanjiran dividen dari anak-anak usahanya. Pada 8 Mei, TAPG melaporkan dividen dari PT Sukses Karya Mandiri (SKM) Rp74 miliar.
Kemudian di tanggal yang sama, dividen diberikan oleh PT Etam Bersama Lestari (EBL) dan PT Yudha Wahana Abadi (YWA) masing-masing Rp123,7 miliar dan Rp71,6 miliar.
Pada 6 Mei, TAPG meraih dividen dari tiga anak usaha, PT Mega Ika Khansa (MIK), PT Hamparan Perkasa Mandiri (HPM), dan PT Kutim Agro Mandiri (KAM) dengan total nilai Rp46,5 miliar. Kemudian pada 5 Mei, TAPG juga meraup dividen Rp16 miliar dari PT Anugerah Agung Prima Abadi (AAPA).
Dengan demikian, hingga pertengahan Mei, total dividen yang dihimpun TAPG pada bulan ini saja mencapai Rp468,8 miliar.
Pada April 2025, perseroan juga menerima dividen dari perusahaan ventura bersama, PT Union Sampoerna Triputra Persada (USTP) sebesar Rp418,5 miliar.
(Rahmat Fiansyah)